Paska Penyerangan Polantas, Polres Depok Gelar Razia

Mapolsek Sukmajaya, Depok, dijaga aparat TNI dan Polri.
Sumber :
  • VIVAnews/Darmawan
VIVAnews - Paska penyerangan yang dilakukan dua pria misterius berbadan tegap dan berambut cepak terhadap anggota Polantas Depok, Rabu 20 Maret 2013, Polresta Depok beserta jajarannya menggelar operasi di kawasan Jalan Juanda. Lokasi tersebut merupakan tempat terjadinya kasus penyerangan.
Sopir Bus yang Ajak Makan 30 Penumpang di Rumah Mertuanya saat Lebaran dapat Rp100 Juta
      
Pantauan VIVAnews, operasi kendaraan bermotor ini tak hanya melibatkan Satuan Lantas, namun juga mengikutsertakan pasukan Sabhara. 
Ada Apa di Kota Isfahan Iran yang Baru Saja Diserang Israel?

Terkait keikutsertaan pasukan Sabhara tersebut, Kasat Lantas Polresta Depok Komisaris Kristanto Yoga, membantah operasi ini dikaitkan dengan kasus pemukulan yang dialami anggotanya.
Ngeri Peringatan Terbaru Iran kepada Israel, Mulai Sebut Nuklir

"Ini hanya operasi cipta kondisi. Karena arahan langsung dari Polda, ya kami ikuti. Tidak ada kaitannya dengan kasus pemukulan yang kemarin," ujar Kristanto.

Adapun sasaran dari operasi ini adalah, aksi premanisme, pencurian kendaraan bermotor, sekaligus mempersempit ruang gerak pelaku kejahatan lainnya. 

Seperti yang diberitakan sebelumnya, pada Senin malam lalu, Aiptu Eko Budiyanto menjadi korban pemukulan yang dilakukan oleh dua orang pria misterius. Satu diantaranya diketahui mengenakan jaket, namun di dalamnya memakai pakaian dinas TNI. Sedangkan yang satunya lagi mengenakan kaos putih dengan celana pendek warna krem. Keduanya datang menggunakan motor dan langsung menyerang korban yang saat itu sedang berjaga di Pos Polisi Juanda, Depok.

Selain Aiptu Eko, korban lainnya ialah Briptu Bambang Siswanto yang merupakan anggota SPK Polsek Sumajaya. Bambang ikut jadi korban lantaran berupaya melerai perkelahian tersebut. Aksi baru berhenti setelah korban mengatakan kalau istrinya adalah anggota Kopassus. Tak lama, pelaku kemudian pergi entah kemana. Hingga kini kasus itu masih dalam penyidikan aparat. (umi)
 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya