Bentrok di Hiburan Malam Tangerang, Tiga Tewas

Ilustrasi mobil polisi di lokasi kejadian.
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Bentrokan terjadi di tempat hiburan malam Locus DS di kawasan Cikupa, Kabupaten Tangerang, dini hari tadi. Akibat bentrokan itu tiga orang dilaporkan tewas.

C3 Aircross Dijual Murah, Citroen Tak Berminat Pasang Target Penjualan

Insiden ini dipicu salah satu rombongan pengunjung dari kubu gabungan berbagai macam kelompok yang meminta 10 bir gratis, namun pengelola tempat karaoke itu menolak memberikan.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto menjelaskan, kericuhan terjadi sekitar pukul 23.30 WIB. Kelompok itu datang ke lokasi dan diberi free room besar oleh pengelola.

"Rombongan tersebut minta free 10 botol bir, tetapi tidak diberikan oleh pihak Locus dengan alasan sudah diberikan free room, kemudian rombongan tidak terima dan teriak: Orang pribumi saja minta lima botol tidak dikasih," ujar Rikwanto, Selasa 14 Mei 2013.

Mereka kemudian membubarkan diri dengan menggunakan sepeda motor. Empat puluh menit kelompok itu kembali lagi dengan membawa pasukan yang lebih banyak dengan membawa parang dan bambu. Mereka datang mencari pengelola tempat karaoke itu yang bernama Thomas.

Dalam penyerangan itu, satu orang tewas bernama Obed Misa (25) asal Timor karena dibacok. Obed tewas dengan luka bacok di lengan kanan dan kiri, punggung belakang, dan kepala belakang. Sedangkan satu orang tewas dari kelompok berlawanan bernama Yogi, asal Palembang, Sumatera Selatan.

Sekitar pukul 07.30 WIB, di lapangan Tanaman hias belakang Rumah Makan BBR (Bandung Boga Rasa) Ayam Bakar Bandung, Blok B No 10 A, Perum Citra Raya Cikupa Kabupaten Tangerang, ditemukan sesosok mayat laki-laki bernama Okta, 18 tahun asal babakan Palembang, alamat tinggal di Kampung Talaga Asem Desa, Talaga Kecamatan Balaraja.

Saat ditemukan, korban memakai kaos warna putih dipadu celana pendek warna abu-abu memakai sandal jepit warna hijau dengan luka tusuk di bagian ulu hati. Polisi menduga dia terkait dengan bentrokan di hiburan malam itu. Kuat dugaan, Okta sengaja dibuang karena petugas tidak menemukan tanda-tanda dan bercak darah di lokasi penemuan mayat.

"Dalam peristiwa tersebut satu orang tersangka berhasil ditangkap atas nama Kusandi berikut barang bukti parang," kata Rikwanto. (sj)

Momen Shin Tae-yong Hibur Korea Selatan U-23 Usai Kalah Penalti
Nurul Ghufron diperiksa Dewas KPK

MAKI Kirim Surat ke Nurul Ghufron, Minta Bantuan Mutasi ASN di Papua ke Jawa

Koordinator MAKI Boyamin Saiman mengirimkan sebuah surat kepada Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron meminta bantuan mutasi ASN dari Papua ke Jawa

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024