VIVAnews - Brigadir Jenderal Purnawirawan Herman Sarens Sudiro telah menjadi incaran intel Auditor TNI selama lima tahun. Namun, Herman lihai menghindar dari kejaran para petugas TNI.
Seorang sumber VIVAnews di lingkungan TNI mengatakan, Herman pernah meminta kebijakan izin selama satu minggu. "Saya tidak mau. Tetapi komandan saya datang dan meminta izin mau mengambil (Herman) dengan alasan sakit. Tetapi ternyata kemudian ia lari ke Singapura," katanya di Jakarta, Senin, 18 Januari 2010.
Dia menjelaskan, kelihaian Herman kembali terlihat sekarang. Saat TNI ingin menangkap Herman, mantan Komandan Korp Pertahanan Keamanan ABRI ini mengaku kembali sakit. "Sekarang minta waktu satu minggu lagi," ungkapnya.
Dia mengkahwatirkan jika hal ini dibiarkan, kontak senjata berpotensi terjadi. Sumber mengaku akan menembak jika terpaksa, supaya dapat membawa Herman. Menurut sumber, sekitar pukul 09.00 WIB, Herman, anak dan istrinya masih berada dalam rumah ditemani pengacara.
Herman Sarens Sudiro diduga menggelapkan sejumlah aset TNI saat menjabat Komandan Korps markas Hankam pada era 1970-an. Sebagian besar aset yang digelapkan berupa tanah.
hadi.suprapto@vivanews.com