Kasus DBD di Jaktim Masih Tinggi

VIVAnews - Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Jakarta Timur mewaspadai ancaman pengembangbiakan jentik nyamuk Aides Aegypti selama curah hujan yang tidak menentu seperti yang terjadi sekarang. Tercatat selama Januari 2010, jumlah kasus DBD di kawasan ini mencapai 407 kasus.

Selain menggalakkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), untuk menekan jumlah kasus DBD, Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Timur Paripurna Harimuda mengimbau kepada masyarakat untuk menjadi juru pemantau jentik (Jumantik) bagi dirinya sendiri (self Jumantik).

Dengan adanya self Jumantik diharapkan dapat langsung mewaspadai genangan air yang umumnya terjadi setelah hujan di lingkungan masing-masing.

“Sehingga akan mempermudah PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) 30 menit setiap Jumat,” ujar Harimuda yang dikutip dari situs Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Senin 1 Februari 2010.

Harimuda menambahkan meski PSN rutin dilakukan setiap pekan, kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit mematikan ini, justru harus dilakukan mulai dari diri sendiri yakni dengan menjadi self Jumantik di masing-masing lingkungan.

Data yang tercatat di Sudin Kesehatan Jakarta Timur, selama Januari 2010, penyebaran jumlah kasus DBD terbanyak terdapat di Kecamatan Duren Sawit dengan 64 kasus, disusul oleh Kecamatan Cakung 57 kasus, Pulo Gadung 52 kasus, Kramatjati 46 kasus, Ciracas 42 kasus, Pasar Rebo 41 kasus, Jatinegara 32 kasus, Matraman 29 kasus, Makasar 22 kasus, dan Cipayung 22 kasus.

Dari data ini menyebutkan kelurahan yang memiliki predikat zona merah atau rawan DBD sebanyak 19 kelurahan, antara lain, Kayu Putih (Pulogadung), Cibubur (Ciracas), Cipinang Muara (Jatinegara), Cijantung (Pasar Rebo), serta Utan Kayu Selatan (Matraman). Sedangkan untuk zona kuning terdapat 45 kelurahan antara lain, Kampung Melayu (Jatinegara), Cililitan (Kramatjati), serta Pondok Kopi (Duren Sawit). Sementara untuk kelurahan zona hijau atau bebas DBD hanya terdapat satu kelurahan yakni Kelurahan Ujung Menteng dan Cakung.

Padahal, dari data bulan sebelumnya atau Desember 2009 tercatat, tidak ada kelurahan zona merah DBD di Jakarta Timur. Pada Desember 2009 tercatat 27 kelurahan sebagai zona hijau dan 38 kelurahan masuk zona kuning.

Kasie Pengendalian Masalah Kesehatan Sudin Kesehatan Jakarta Timur Domdom Karolina Nadeak menambahkan jika sistem self Jumantik dapat diterapkan, maka dipastikan dapat mengurangi jumlah kasus DBD terutama di wilayah zona merah.

“Kalau bisa pemusnahan jentik tidak hanya mengandalkan dari kader Jumantik saja,” katanya.

Tarisland Superstars: Kemegahan dan Antisipasi di Puncaknya
Ammar Zoni

Sedang Tersandung Kasus Penyalahgunaan Narkoba, Ammar Zoni Ungkap Doa untuk Anak dan Kelurga

Ammar Zoni memahami bahwa bulan Ramadhan adalah saat yang istimewa. Ammar mengaku akan semakin mendekatkan diri kepada Tuhan.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024