AS Sumbang 4,4 M Untuk Perbaikan Udara DKI

VIVAnews - Inisiasi Environmental Protection Agency (EPA) atau Badan Perlindungan Lingkungan Hidup Amerika Serikat akan mewujudkan penanganan
lingkungan untuk udara Jakarta.

Epa telah menyatakan bermitra dengan Pemprov DKI Jakarta untuk meningkatkan kualitas udara dan kesehatan publik melalui program 'Bernafas Lega Jakarta' atau 'Breathe Easy Jakarta'.

Dalam program ini, EPA akan menginvestasikan dananya sebesar 450 ribu dollar US atau sekitar Rp 4,14 miliar. Rencananya tahun ini program tersebut diterapkan.

Menurut Asisten Administratif Kantor EPA untuk Bidang Luar Negeri Michelle DePass, Indonesia sebagai mitra penting dalam memperkuat perlindungan lingkungan global.

Kota Jakarta sebagai ibukota negara Indonesia merupakan mitra penting dalam menjaga lingkungan yang bersih dan kesehatan publik yang baik.

"Kami berharap program ini berhasil meningkatkan kualitas udara yang
dibutuhkan setiap warga yang tinggal, bekerja dan berkunjung di Jakarta," kata Michelle usai bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di
Balaikota DKI Jakarta, Senin 22 Februari 2010.

Sedangka Kunjungan Michelle DePass ke Jakarta merupakan kelanjutan dari kunjungan Kepala EPA Lisa P Jackson ke Jakarta pada Oktober 2009.

Michelle mengatakan inisiatif ini merupakan salah satu contoh suskes dari
kerja sama antara EPA dan Indonesia untuk menghadapi masalah lingkungan
hidup dan kesehatan masyarakat yang semakin mendesak penyelesaiannya.

Kubu Prabowo-Gibran Sebut Pemilu Ulang Tak Ada di UU

Dimasa lalu, kerja sama bilateral ini telah menghasilkan program penghapusan kandungan timah dalam bensin dan pengukuran kadar emisi udara dalam kebakaran hutan.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan Pemprov DKI sangat menyambut baik kerja sama ini. "Saya yakin program Breathe Easy Jakarta dapat memperbaiki kualitas lingkungan dan udara di Jakarta," kata Fauzi Bowo.

Menurut Fauzi, saat ini Pemprov bersama EPA sedang mengerjakan term of references (TOR) dan ditargetkan selesai dua pekan mendatang.

Setelah TOR selesai disusun, maka akan dilanjutkan dengan penandatanganan
nota kesepahaman atau memorandum of understand (MoU).

Dana yang disediakan EPA, lanjutnya, akan digunakan untuk monitoring
kualitas udara dan pemantauan kadar emisi melalui uji emisi yang ada di
Jakarta.

"Program ini akan dititikberatkan pada pemantauan kualitas udara di sektor transportasi, industri dan rumah tangga. Proses TOR sedang jalan.
Diperkirakan dalam waktu dua minggu akan selesai," terang Fauzi lagi.

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia

KPU Jamin Netralitas Pemilu, Sudah Diawasi Presiden dan DPR

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia menjamin netralitas sebagai penyelenggara dalam memverifikasi partai politik sebagai peserta pemilu 2024.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024