Spa Hotel Nikko Digerebek

Pekerja Spa Dilepas Bergelombang

VIVAnews - Setelah diperiksa secara intensif di ruang Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya, puluhan wanita muda pekerja spa di Hotel Nikko dan Hotel Fashion dilepas bergelombang.


Puluhan wanita pekerja spa itu dilepas setelah didata dan diperiksa secara marathon sebagai saksi.

"1 x 24 jam setelah diperiksa, akan dipulangkan," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Iryawan kepada VIVAnews, Selasa, 2 Desember 2008.

Iryawan mengatakan, penangkapan dini hari tadi polisi sesungguhnya mengamankan sekitar 82 wanita pekerja spa.

Sisterhood Modest Bazaar, Berburu Baju Lebaran Hingga Menu Berbuka


Mereka yang terjaring terdiri dari 58 wanita asal Indonesia, 20 wanita asal Cina, dua wanita asal Vietnam, satu wanita Mongolia, dan satu wanita asal Thailand.

Namum setelah diperiksa kelengkapan dokumennya, hanya 64 orang yang diperiksa lebih lanjut oleh polisi. Mereka dilepas dalam empat gelombang.

Saat ini yang masih diperiksa polisi hanya pekerja spa yang berasal dari cina. Salah satu pekerja bernama Mirna mengaku akan kembali lagi ke hotel, karena tak ada tempat bekerja lagi selain di sana.

Spa dan karaoke di Hotel Nikko, Jalan Thamrin dan Hotel Fashion, Gunung Sahari, Selasa 2 Desember 2008 sekitar pukul 01.00 WIB digerebek. Sebanyak 64 perempuan pekerja spa ditahan petugas gabungan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

Mereka ditahan karena terjaring dalam operasi "Bunga" dalam rangka cegah trafficking atau perdagangan manusia. Sebagian pekerja spa itu adalah warga negara asal Cina.


Kepala BNPT Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel

Senada dengan BNPT, Guru Besar UI Sebut Perempuan, Anak dan Remaja Rentan Terpapar Radikalisme

Guru Besar Fakultas Psikologi UI Prof. Dr. Mirra Noor Milla, sepakat bahwa perempuan, anak-anak, dan remaja rentan terpapar radikalisme, seperti paparan BNPT

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024