100 Helm SNI Dibagikan di Jakbar

Sosialisasi sepeda motor nyalakan lampu dan melaju di lajur kiri.
Sumber :
  • Antara/ Puspa Perwitasari

VIVAnews - Pemerintah Jakarta Barat menggelar operasi simpatik bagi pengguna helm Standar Nasional Indonesia. Sebanyak 100 helm SNI dibagikan untuk pengendara yang tidak menggunakan helm standar.

Operasi simpatik dilakukan di sekitar Jalan Satria Raya, Persimpangan Grogol, Petamburan, Jakarta Barat. Hal ini dilakukan untuk menekan angka kecelakaan khususnya bagi pengendara sepeda motor.

Dengan sosialisasi ini diharapkan dapat membantu mengingatkan pengendara sepeda motor agar peduli akan keselamatan berkendara.

"Helm SNI sangat baik untuk keselamatan jiwa kita sendiri, meski harganya lebih mahal," ujar Fatahillah, Sekretaris Kota (Sekko) Jakarta Barat, seperti dikutip dari situs milik Pemerintah DKI, Selasa 13 April 2010.

Kasat Lantas Jakarta Barat, Komisaris Sungkono menjelaskan, kegiatan ini digelar dalam rangka Operasi Simpatik Road Safety Partnership yang dimaksudkan untuk mensosialisasikan penggunaan helm SNI.

"Kami hanya membagi-bagikan helm SNI kepada pengendara motor yang tidak menggunakan helm standar nasional. Sedangkan pengendara motor yang tidak menggunakan helm tetap kami tilang," ungkap Sungkono.

Helm SNI memiliki kriteria di antaranya permukaan luarnya yang keras, terdapat lapisan yang keras di dalamnya, memiliki tiga lapis busa, dilengkapi pelindung telinga atau peredam suara, serta memiliki kait pengunci yang membuat helm tidak mudah lepas saat pengendara terjatuh.

Helm SNI, kata dia, mampu melindungi kepala saat pengendara mengalami kecelakaan. "Penggunaan helm SNI tidak hanya diwajibkan bagi yang mengendarai motor saja, tetapi penumpangnya juga harus menggunakan helm SNI," tutur Sungkono.

Angka kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan kematian di Jakarta Barat sepanjang tahun 2010 mencapai 784 kasus. Dari jumlah tersebut, sebagian besar korbannya merupakan pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm berkualitas baik.

"Kebanyakan dari mereka meninggal karena mengalami luka serius di bagian kepala. Sebab itu melalui kegiatan ini kami ingin mengingatkan para pengendara, gunakanlah helm SNI untuk keselamatan jiwa kita sendiri," tambahnya.

Indonesia Penghasil Emisi Karbon Terbesar di Dunia, Tanam Lebih Banyak Mangrove Bisa Jadi Solusinya
Rumah Dinas Gubernur DKI

Alasan Pemprov DKI Gelontorkan Rp 22,2 M untuk Perbaiki Rumah Dinas Gubernur

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana melakukan restorasi atau perbaikan rumah dinas Gubernur DKI Jakarta yang menggolontorkan anggaran sebesar Rp 22,2 M.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024