Akhir 2010, Enam Tol Dalam Kota Ditender

Proyek jalan tol Becakayu
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews – Pemerintah Jakarta berencana membangun enam jalan tol dalam kota. Nantinya, seluruh ruas jalan itu akan dibangun sebagai jalan susun. Diperkirakan, proses tender akan dibuka pada akhir 2010. Demikian dinyatakan Gubernur Jakarta, Fauzi Bowo, di Balaikota Jakarta, semalam.

Kondisi Tragis di Gaza, FYP Minta Yordania-Mesir Buka Perbatasan untuk Bantuan Kemanusiaan

Realisasi pembangunan ini, kata dia, untuk mengimbangi pesatnya pertumbuhan kendaraan bermotor dengan pertumbuhan jalan yang tersedia.

Fauzi menjelaskan rencana pembangunan enam jalan tol ini dibagi dalam empat tahap. Tahap pertama akan dibangun dua ruas, yakni Koridor Semanan-Sunter (17,88 kilometer) dengan nilai investasi Rp9,76 triliun dan Koridor Sunter-Bekasi Raya (11 kilometer) dengan investasi Rp7,37 triliun.

Di tahap kedua, akan dibangun Koridor Duri Pulo-Kampung Melayu (11,38 kilometer) dengan nilai investasi Rp5,96 triliun dan Kemayoran-Kampung Melayu (9,65 kilometer) dengan investasi Rp6,95 triliun.

Kemudian, di tahap ketiga dibangun Koridor Ulujami-Tanah Abang (8,27 kilometer) dengan nilai investasi Rp4,25 triliun. Baru di tahap yang terakhir akan dibangun Koridor Pasar Minggu-Casablanca (9,56 kilometer) dengan investasi Rp5,71 triliun.

Total nilai investasi mencapai Rp40,02 triliun dengan panjang ruas jalan tol 67,74 kilometer.

Rencana ini, kata Fauzi, telah diputuskan Kementerian Pekerjaan Umum sejak 2008. Proyek ini merupakan bagian dari jaring jalan tol nasional di Pulau Jawa.

Pemerintah Jakarta, kata dia, akan memprioritaskan pembangunan tahap pertama pada ruas Timur-Barat: Semanan-Sunter dan Sunter-Bekasi Raya. Pembangunan ini sekaligus bertujuan untuk mendukung kawasan sentra primer barat dan timur.

Direktur PT Pembangunan Jaya, Sutopo, menambahkan mekanisme pelaksanaan proyek pembangunan enam ruas tol ini sudah ditentukan dalam PP Nomor 33 Tahun 2010 tentang Pelelangan. Dalam PP itu dikatakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dapat bertindak sebagai pemrakarsa pelaksanaan proyek dan mempersiapkan lelang.

“Lelang terbuka untuk siapa saja. Dan BUMD DKI juga bisa mengikuti proses pelelangan itu. Pengoperasian jalan tol juga dilakukan oleh pemenang lelang,” kata Sutopo.

Saat ini, bertindak sebagai pemrakarsa rencana pembangunan adalah konsorsium BUMD DKI yang terdiri dari PT Jakarta Propertindo dan PT Pembangunan Jaya Group. (kd)

Ilustrasi menabung.

Generasi Muda Harus Cerdas Finansial Dalam Menabung dan Kelola Keuangan

Sebagai generasi penerus bangsa dengan akses yang luas terhadap produk dan layanan keuangan, anak muda seharusnya bisa lebih bijak merencanakan serta mengelola keuangan. 

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024