- Situs resmi TNI
VIVAnews -- Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto mengatakan, Surat Keputusan Bersama (SKB) Dua Menteri mengenai tata cara pendirian rumah ibadah tidak bisa dicabut.
"Tidak dicabut, tapi kalau mungkin ada peninjauan kembali revisi, mungkin ada yang tidak cocok lagi, itu bagus," kata Djoko Suyanto di Kompleks Istana Negara, Kamis 16 September 2010.
Revisi, jelas Djoko Suyanto, dimungkinkan karena dari namanya saja, SKB adalah surat kesepakatan.
"UUD saja bisa diamandemen apalagi SKB, cocok tidak dengan situasi sekarang," tambah dia.
Meski demikian, Djoko Suyanto mengingatkan, harus ditelaah dulu dengan baik, termasuk sejarah mengapa aturan itu muncul sebelumnya.
"Dibuat dulu kan agar supaya tidak ada selisih paham, supaya tidak ada terjadi ketidakpahaman satu sama lain, diatur supaya menjadi lebih baik. Tujuannya itu yang penting."
"Jadi jangan diartikan macam-macam SKB membelenggu, nggak ada, SKB lalu mencederai kebebasan, nggak ada. Kebebasan tetap saja harus ada aturan dan batasnya," tambah dia.
Berbagai pihak meminta agar keberadaan Surat Keputusan Bersama (SKB) dua menteri tentang pendirian rumah ibadah direvisi.
Wacana revisi SKB mengemuka pasca insiden kekerasan terhadap Pendeta HKBP Pondok Timur Indah Bekasi Luspida Simanjuntak dan anggota Majelis HKBP Hasian Lumbantoruan Sihombing
Kisruh HKBP berawal saat pemerintah Kota Bekasi menyegel Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pondok Timur Indah (PTI) yang beralamat di Jalan Puyu Raya No 14 RW 15, Perumahan PTI, Kelurahan/ Kecamatan Mustika Jaya pada 21 Juni 2010.
Sekitar bulan Juli 2010, para jemaat HKBP akhirnya mencoba mencari lokasi baru untuk melakukan peribadatan yakni sebidang tanah seluas 2.500 meter persegi di Kampung Ciketing Asem, RT 3/3, Mustika Jaya.
Namun penolakan warga setempat dengan adanya peribadatan jemaat HKBP di tanah kosong itu setiap minggu terjadi kembali. (sj)
Tidak Fokus Berkendara, Pengendara Motor Tabrak BMW Seri 5
Baru-baru ini, beredar video viral menunjukkan peristiwa kecelakaan pengendara motor menabrak mobil BMW Seri 5 yang sedang ingin menyeberang dari sisi kanan jalan ke arah
