- VIVAnews/ Fajar Sodiq
VIVAnews - Kepolisian Daerah Metro Jaya menggelar latihan penanggulangan aksi anarkis untuk mengantisipasi dan pengendalian massa saat terjadi kerusuhan. Seperti yang terjadi di Jalan Ampera, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Latihan penanggulangan tindakan anarkis digelar di Lapangan Direktorat Lalu Lintas, dengan melibatkan sekitar 700 personel polisi.
Mereka terdiri dari 139 personel Brimob Mabes Polri, 160 anggota Brimob Polda Metro Jaya, 176 Samapta Polda, 115 anggota Obvit Polda, 100 personel dari Unit Penjinak Bom Gegana Polda Metro Jaya dan 10 orang dari Dokkes Polda Metro Jaya.
Dalam adegan penyerangan sebuah kantor polisi, seorang pelaku yang membawa senjata api dengan timah panas dilumpuhkan petugas hingga tersungkur tak bergerak di jalan raya.
Sementara dalam adegan bentrokan, Satuan Samapta menghalau kubu yang bertikai. Saat kerusuhan semakin meruncing, pasukan anti huru-hara akhirnya mengeluarkan tembakan peringatan gas air mata dan terpaksa melumpuhkan pelaku bersenjata.
Terlihat juga tim Dokkes Polda Metro Jaya dengan cekatan segera mengevakuasi korban luka ke rumah sakit terdekat. (adi)
Baca Juga:
Permukaan Tanah Turun, Stop Bangun Basement
Daftar Mal Pemicu Kemacetan Jakarta
Macet Selama Pembangunan MRT, Ini Solusinya
5.000 Pohon Tumbang Ancam Pengendara Jakarta
Bangun MRT, Dua Tahun Jakarta Macet Total
6 Bulan Jabodetabek Dihantui Cuaca Ekstrim