- ANTARA/ Ujang Zaelan
VIVAnews - Sarah, 19 tahun, mahasiswi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Arab (LIPIA) yang tertabrak dan terseret bus Transjakarta, kondisinya kini mulai membaik.
Meski kondisi membaik, tapi Sarah kerap berteriak karena rasa takut yang berlebihan setelah kecelakaan itu. Sarah harus menjalani perawatan di ruang ICU Rumah Sakit Jakarta Medical Center (JMC), Jakarta Selatan setelah ditabrak bus Transjakarta, Senin, 1 November 2010 lalu.
Menurut kerabat korban Helma, saat ini Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta telah memberikan biaya pertanggungjawaban untuk perawatan sebesar Rp15 juta. Jumlah uang ini dianggap tidak sebanding dengan trauma psikis yang dialami korban. Selain itu, keluarga Sarah juga harus memaksa terlebih dulu kepada BLU Transjakarta.
Ironisnya BLU Trasnsjakarta juga sempat memaksa kepada keluarga Sarah, agar memindahkan mahasiswi itu ke rumah sakit pemerintah, seperti RSCM, RS Fatmawati ataupun RSUD.
"Saya tidak mau karena kondisinya sedang kritis. Harus dipindahkan sementara kondisi jalan sangat macet dan tempat belum dipesan," ujar Helma kepada VIVAnews.
Penolakan keluarga juga diamini dokter RS JMC karena pendarahan dari kepala Sarah masih terus terjadi, dan tidak mungkin pemindahan dilakukan.
"Mereka tetap memaksa dan minta keputusan dari saya. Kata mereka di sini mahal," ujar Helma lagi.
Ditambahkan Helma, biaya yang telah dikeluarkan BLU Transjakarta dianggap tidak sesuai, karena untuk menangung biaya obat saja keluarga harus mengeluarkan uang yang jumlahnya tidak sedikit.
"Sudah ada di ruang perawatan tapi masih syok tapi suka kaget dan berteriak. Sarah minta pulang terus," ujarnya
Akibat kejadian ini, keluarga berharap tidak ada efek berat dari kecelakaan yang menimpa Sarah karena kejadian itu.
7 Rahasia Google
Google merupakan salah satu search engine yang tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan sehari-hari. Meski setiap hari digunakan, mungkin belum banyak orang yang mengetahui.
