Kasus Tama Mandeg, ICW Datangi Polda Metro

Aktivis ICW Tama menjalani perawatan di rumah sakit
Sumber :

VIVAnews -  ICW bersama Kontras dan LBH Jakarta hari ini mendatangi Polda Metro Jaya. Kedatangan mereka terkait penyelidikan kasus penganiayaan aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW), Tama Langkun yang dianggap jalan di tempat.

"Kami menyimpulkan kepolisian hanya bertindak cepat di awal kasus saja, namun seterusnya cenderung lambat," ujar Koordinator Kontras, Haris Azhar usai audiensi dengan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Boy Rafli Amar.

Pemerintah Harus Antisipasi Kebijakan Ekonomi-Politik Imbas Perang Iran-Israel

Selain itu, Haris juga menilai para penyidik tidak serius dalam mengungkap kasus ini. Penyelidikan polisi dianggap hanya fokus pada peristiwa dan rekan kerja Tama saja, tapi tidak ada upaya pengungkapan lebih mendalam.

"Malah penyelidikan polisi berusaha masuk wilayah konflik pribadi Tama. Padahal Tama tidak punya konlfik pribadi yang cukup serius," ujar Haris.

Dari hasil investigasi yang dilakukan ICW, Kontras dan LBH, didapati ada unsur intimidasi oleh pelaku sebelum terjadi penganiayaan.

"Ada beberapa kejadian yang dianggap meresahkan Tama dan ICW. Artinya tama sudah ditarget untuk dijadikan korban. Ini yang harusnya dijadikan basis oleh polisi untuk dilakukan penyelidikan," ujar Haris.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Boy Rafli Amar memastikan hingga saat ini proses penyelidikan masih berlanjut.

"Sampai saat ini masih dilakukan proses penyelidikan dan penyidikan. Tidak ada yang terhenti dan masih berjalan," ujar Boy.

Mengenai lamanya waktu pengungkapan, "Ada beberapa kendala dalam memperoleh informasi, karena saksi-saksi sangat minim sehingga tidak mudah untuk mengungkapnya."

Peristiwanya terjadi dini hari dan pelaku yang menggunakan helm, sehingga proses olah TKP yang sudah dilakukan belum memperoleh hasil maksimal," ujar Boy. (umi)

Mensos Risma

Mensos Risma Berikan Pesan ke Konten Kreator: Tidak Usah Takut untuk Melangkah!

Dalam acara bertajuk YouTube Seribu Kartini Beda Tapi Sama di Jakarta, Jumat,19 April 2024, Menteri Sosial Risma mengemukakan bahwa seorang kreator konten tidak takut.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024