- Dokumen Dinas PU DKI
VIVAnews - Direktorat Lalulintas Polda Metro Jaya sedang mengkaji konsep untuk rekayasa pengalihan arus lalulintas menuju jalur alternatif saat pembangunan jalan layang non tol di kawasan Casablanca dan Jalan Antasari, Jakarta Selatan.
Menurut Koordinator Traffic Managemen Center (TMC) Polda Metro Jaya, Komisaris Indra Djafar, selama pemasangan tiang pancang akan dilakukan penutupan arus yang sifatnya situasional. Penutupan akan lebih banyak dilakukan pada malam hari.
Hal ini dilakukan karena pengerjaan jalan layang itu akan banyak dilakukan pada malam hari dan menggunakan banyak alat berat. "Ini yang akan dikaji. Jalur mana saja yang menjadi jalur alternatif," ujarnya, Senin 29 November 2010.
Ditambahkan Indra, direncanakan pada ruas Jalan Casablanca akan alihkan menuju Manggarai, Jalan Diponegoro, ataupun kawasan Kuningan.
Nantinya dalam pembangunan proyek itu, polisi lalulintas yang tergabung dalam 'Satgas Anti Kemacetan' akan melakukan penertiban di sepanjang jalan yang akan dibangun. Salah satunya adalah parkir liar dan angkutan umum. Terutama di depan Mal Ambasador.
Dalam waktu dekat ini, pengelola Mal Ambasador akan dipanggil untuk ikut membantu mengatasi kemacetan di depan pusat belanja mereka. Agar kendaraan di pintu masuk tidak menambah beban kemacetan.
Pengelola juga diminta untuk menertibkan parkir liar yang berada di depan mal dan melarang angkutan umum ngetem (parkir menunggu penumpang).
Jalan layang Casablanca, akan membentang dari Tanah Abang, Jakarta Pusat, sampai Pondok Kopi, Jakarta Timur. Jalan ini panjangnya mencapai 5 kilometer.
Pembangunan jalan layang Casablanca dan Pangeran Antasari, ditargetkan selesai selama 630 hari atau 1 tahun 7,5 bulan dengan masa perawatan selama 180 hari. Total nilai proyek pembangunan sebesar Rp737 miliar. (adi)
Aniaya Pecalang di Bali, Polisi Tangkap Dua Bule Amerika
Polisi menangkap dua turis asing berkewarganegaraan Amerika yang melakukan penganiayaan terhadap pecalang di Bali
