- Antara/ Jafkhairi
VIVAnews - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo telah melayangkan surat resmi kepada PT Jasa Marga terkait permintaan untuk penutupan pintu tol Semanggi 1. Penutupan demi memperlancar jalur bus TransJakarta koridor IX dan X. Dalam suratnya, ada dua hal yang diusulkan Pemerintah DKI Jakarta.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono mengatakan, dua usulan itu antara lain untuk segera melaksanakan penutupan pintu Tol Semanggi 1 yang merupakan on ramp (pintu masuk).
Pintu masuk disarankan hanya pada pintu Tol Semanggi 2 yang jaraknya berdekatan. Bersamaan dengan itu, pelebaran ruas jalan juga diminta agar kendaraan bisa lebih leluasa melintas dan tidak menimbulkan antrean panjang.
“Setelah sidak persiapan operasional koridor IX dan X pekan kemarin, kami langsung membahas soal itu dan suratnya sudah dikirimkan ke PT Jasa Marga,” ujar Pris.
Disampaikan Pris, dalam surat itu, permintaan kedua Gubernur Fauzi Bowo, adalah dilakukannya penggeseran off ramp (pintu keluar) pintu Tol Semanggi 1 yang letaknya persis di depan Polda Metro Jaya digeser lebih ke timur.
Pintu tol yang terlalu dekat dengan jalan arteri kerap membuat pergerakan kendaraan yang akan masuk tol menjadi lambat karena harus tertahan saat membayar tol. Kondisi ini membuat kendaraan lain yang akan melintas di jalur arteri terhambat.
Selain pintu Tol Semanggi 1, pintu tol lain yang berada di sepanjang ruas Jalan Gatot Subroto, hampir seluruhnya juga memicu kemacetan.
Seperti pintu Tol Semanggi 2 dan Senayan 1 yang berada di Jalan Gatot Subroto dari Cawang arah Slipi. Kedua pintu tol ini menjadi pemicu kemacetan akibat pembayaran tarif saat kendaraan masuk.
Selain menyebakan kemacetan dan rawan kecelakaan, kendaraan yang meluncur lurus terkadang harus berpapasan dengan kendaraan lain dari arah kiri menuju kanan yang akan masuk pintu tol.
Pris menegaskan usulan penutupan pintu Tol Dalam Kota baru diusulkan untuk pintu tol Semanggi. “Satu-satu dulu kami usulkan. Kalau Semanggi 1 sudah beres, baru yang lain," jelasnya.
Pris menyatakan, hingga saat ini belum ada jawaban pasti dari PT Jasa Marga berkenaan dengan permohonan penutupan pintu tol.
Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Royke Lumowa, mengaku setuju dengan penutupan pintu Tol Semanggi 1. Ruas jalan itu memang hampir setiap hari dilanda kemacetan panjang akibat antrean kendaraan yang akan masuk pintu tol. Kemacetan akan bertambah saat koridor busway mulai diberlakukan.
"Ini penyebab kemacetan di Semanggi dan sekitarnya, karena perpotongan," ujarnya, Selasa 14 Desember 2010. (adi)