Tipu Rp2,3 M, Mahasiswa Nigeria Ditangkap

Polda Metro Jaya
Sumber :

VIVAnews - Anggota Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya menangkap mahasiswa asal Nigeria yang diduga melakukan penipuan hingga Rp2,3 miliar. Pelaku berinisial ECA memperdaya warga Indonesia, bernama Raden Agung Wiryawan, melalui internet.

"Sindikat penipuan. Dengan cara berkenalan melalui situs Netlog.com," kata Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Yan Fitri, Rabu 19 Januari 2011.

Dijelaskan Yan Fitri, Agung semula berkenalan dengan RR, teman ECA melalui situs "Netlog.com". Dalam perbincangan melalui internet, RR mengaku sebagai warga keturunan yang akan mengirimkan uang 1,8 juta dolar Amerika Serikat kepada orangtuanya di Indonesia.

Pelaku meminta bantuan Agung agar menerima paket uang untuk orangtuanya di Indonesia. Selanjutnya Agung bersedia membantu dan memberikan identitas lengkap pribadi kepada RR.

Dalam perbincangan itu, RR meyakinkan mengirim bukti pengiriman paket melalui kargo "Agility Xpress Couriers Service" disertai nomor akun 61781 dengan nama pengirim RR.

Bahkan pelaku mencantumkan nama perusahaan Allied Omega Company beralamat 32 Myeers Avenue, 567 Park Line London United Kingdom.

Guna perkuat keyakinan Agung, RR juga menyertakan bukti berupa sertifikat deposito yang diterbitkan  Setelah menerima surat bukti itu, Agung menerima telepon dari perempuan mengaku berinisial SC yang menyebutkan paket uang sudah berada di Malaysia.

Hadiri Buka Puasa Partai Golkar, Prabowo-Gibran Duduk Semeja dengan Airlangga

Namun korban harus membayar bea dan cukai Rp10 juta. Agung sepakat mengirimkan uang Rp10 juta melalui rekening Bank BNI milik AR.

Tidak selesai sampai di situ. Keesokan harinya, seseorang berinisial MD, menghubungi Agung yang menyebutkan pengiriman paketnya bermasalah di Bea Cukai Malaysia sehingga harus membayar Rp16,5 juta.

Korban kembali mengirim uang melalui Western Union kepada tersangka MD senilai Rp16,5 juta.

Agung kembali menerima telepon dari SC yang menyebutkan paket barang sudah di Bandara Soekarno-Hatta dan harus ditebus Rp128 juta karena ada masalah di Bea Cukai.

Jumat Agung, Presiden Jokowi Ajak Resapi Makna Pengorbanan Yesus Kristus

Korban memenuhi permintaan SC dengan mengirim uang kepada rekening AR. Korban terus dibohongi sehingga mengirimkan uang dengan total Rp 2,3 miliar.

Kemudian, SC menginformasikan paket barang sudah dibawa kurir berinisial J untuk diantarkan kepada korban.

Selanjutnya J janji bertemu dengan Agung untuk menyerahkan paket barang berupa koper di salah satu hotel di kawasan Jakarta Barat.

Korban membuka koper itu ternyata berisi lima bundel berukuran besar uang dolar AS pecahan 100 dolar AS, 50 dolar AS, 20 dolar AS dan 10 dolar AS. Mengetahui jika tertipu, akhirnya korban melaporkan kejadi itu ke pihak kepolisian.

Berdasarkan informasi dari korban, polisi menangkap ECA yang ternyata mengaku sebagai RR, AR, dan MD di Apartemen Mediterania, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Selasa 18 Januari 2010.

Polisi menggeledah rumah tersangka di Perumahan Griya Sutera, Serpong, Tangerang, yang diketahui sebagai mahasiswa semester III Universitas Widuri Palmerah, Jakarta Pusat. 

Polisi menyita uang tunai pecahan Rp100 ribu senilai Rp650 juta, pecahan Rp50 ribu sebanyak Rp15 juta, satu lembar uang pecahan 100 dolar AS, dua paspor hijau milik ECA, satu lembar bukti setoran melalui BCA milik ECA senilai Rp600 juta.

Hingga kini tersangka masih menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, dan petugas masih memburu pelaku lainnya dari sindikat ini, yang masih buron. (adi)

Chelsea Proteksi Raheem Sterling dari Hinaan Fans
Pertemuan Presiden Jokowi CEO Freeport McMoran Richard C Adkerson. (foto ilustrasi)

Freeport Boss Meets Jokowi to Discuss Mining Contract Extension

Indonesian President Joko Widodo (Jokowi) received a visit from officials of mining company Freeport McMoran at the Merdeka Palace, Jakarta, on Thursday.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024