Dam Raksasa

Hotel dan Rekreasi Dibangun di 6 Pulau Baru

Bermain kano di pantai pulau Sepa, Kepulauan Seribu, Jakarta
Sumber :
  • Antara/ Paramayuda

VIVAnews - DKI Jakarta akan membangun tanggul atau dam raksasa. Rencananya reklamasi pantai utara Jakarta dilakukan sebelum dimulainya proyek giant sea wall yang menghubungkan pulau-pulau terdekat di pantau utara Jakarta.

Senada dengan BNPT, Guru Besar UI Sebut Perempuan, Anak dan Remaja Rentan Terpapar Radikalisme

Menurut Deputy Representative Bos Witteveen, salah satu perusahaan anggota konsorsium Jakarta Coastal Defence Strategy (JCDS), Sawarendro, pelaksanaan reklamasi akan terintegrasi dengan tanggul raksasa. "Atau dipilih cara lain agar tanggul dibuat di luar wilayah reklamasi," katanya .

Nantinya, kata Sawarendro, akan dilihat mana yang akan menguntungkan. "Karena pihak swasta yang akan mengerjakan proses ini tentu tidak ingin rugi," ujar Sawarendro, saat dihubungi VIVAnews.com.

Dalam dokumen 'Atlas Pengamanan Pantai Jakarta' yang diperoleh VIVAnews.com, reklamasi di kawasan pantai utara dilakukan membentang dari Tangerang hingga Jakarta Utara yang mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) 54, Tahun 2008, tentang Tata Ruang Kawasan Jabodetabekpunjur. Ini untuk mengurangi tingkat abrasi laut serta terpaan angin badai.

Nantinya, reklamasi bisa dilakukan hingga kedalaman 8 meter di bawah permukaan laut dan mencapai jarak 200 hingga 300 meter dari pantai yang diukur pada waktu pasang surut.

Reklamasi akan menciptakan enam pulau baru di laut Jawa. Pulau itu akan difungsikan sebagai bendungan penahan gelombang air laut yang menyebabkan abrasi atau pengikisan pantai, dengan menggunakan sistem polder.

Pulau buatan pertama akan dibuat menjadi pelabuhan untuk mendukung Pelabuhan Tanjung Priok. Pulau buatan lainnya akan dibangun pergudangan, terminal peti kemas, hotel, pusat perniagaan modern, permukiman, dan apartemen.

Reklamasi pantai utara ini pernah dimulai pada 1995 dan 1997. Kegiatan ini terhenti karena krisis moneter dan terbentur dengan ketentuan hukum yang baru. Kegiatan ini masih diliputi dilema dan kontroversi terkait dengan lingkungan hidup dan keterkaitan masalah ekonomi dan kependudukan.

Terkait pembuatan tanggul raksasa itu, ada tiga pilihan yang akan dijadikan lokasinya.

1. Tanggul laut diintegrasikan dengan reklamasi pantai utara Jakarta.
2. Tanggul laut berada di luar wilayah reklamasi
3. Tanggul laut menghubungkan antarpulau di Kepulauan Seribu.

Sisterhood Modest Bazaar, Berburu Baju Lebaran Hingga Menu Berbuka

Jika ingin membangun dam raksasa, kata Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, dari beberapa pilihan lokasi itu dia akan memilih pilihan ketiga. Tanggul dibangun dengan menghubungkan pulau terdekat dengan daratan Jakarta. Nantinya kawasan laut yang berada di dekat daratan sebelum pulau-pulau itu akan dijadikan sebagai penampungan air atau polder.

"Sistem ini telah diterapkan di Belanda dan New Orleans, Amerika Serikat. Meski air laut tinggi, tetapi kawasan di bawah permukaan air laut tetap kering karena ada tanggul raksasa yang akan memompa air ke laut," jelasnya.

Dam raksasa dibangun untuk mengantisipasi ancaman Jakarta tenggelam pada tahun 2025. Ancaman ini karena telah terjadi penurunan permukaan tanah (land subsidence) dan peningkatan permukaan air laut akibat pemanasan global. (adi)

Momen Akrab Prabowo dan Jokowi di Acara Bukber di Istana Negara
ilustrasi sholat/salat/shalat

Cara Sholat Hajat dan Doa Rasulullah SAW untuk Mengatasi Masalah

Manusia kerap dihadapkan dengan berbagai masalah dan ujian yang terasa berat. Dalam situasi ini, salah satu cara untuk memohon pertolongan Allah SWT dengan sholat hajat.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024