Kecepatan Kendaraan Jakarta Turun 25 Persen

Macet Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Kemacetan di Jakarta membuat efisiensi pergerakan masyarakat menurun, akibat banyaknya kendaraan yang memadati ruas-ruas jalan. Ini yang menyebabkan kecepatan kendaraan di jalan menurun hingga 25 persen dari 26 kilometer per jam menjadi 20 kilometer per jam

Berdasarkan kajian tersebut, Kepala Suku Dinas Tata Ruang Jakarta Utara, Monggur Siahaan, mengungkapkan waktu bergerak kendaraan di Jakarta hanya mencapai 40 persen. Monggur pun memaparkan sejumlah faktor yang menjadi  penyebab kemacetan di Jakarta.

"Pertama, pertumbuhan populasi yang meningkat di Jakarta. Kedua, peningkatan jumlah kendaraan bermotor sebagai dampak dari rendahnya kualitas pelayanan angkutan umum," ujar Monggur di Jakarta, Kamis, 24 Maret 2011.

Saat ini, setiap hari kendaraan pribadi baru bertambah sebanyak 1.127 unit yang terdiri 236 mobil dan 891 motor dengan pertumbuhan tiap tahunnya mencapai sembilan persen. Maka, solusi yang menurut Monggur paling tepat terletak pada peningkatan pelayanan moda transportasi umum massal. "Tingkat pelayanan kendaraan umum membuat masyarakat menjadi malas memakai kendaraan umum dan tetap menggunakan kendaraan pribadi," katanya.

Untuk mewujudkan hal ini, menurut Monggur, perlu diadakan Standar Pelayanan Minimal (SPM) angkutan umum, penataan dan evaluasi trayek angkutan umum agar lebih efisien. Masalah lain yang turut memberikan konstribusi pada kemacetan Jakarta, tambahnya, adalah kurang sinkronnya rencana tata ruang DKI Jakarta dengan wilayah sekitar Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.

"Tingginya jumlah komuter dari wilayah sekitar juga turut membebani kebutuhan ruang Jakarta," ungkapnya.

Peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB), Ofyar Z Tamin, mengatakan permasalahan kemacetan salah satunya disebabkan pertumbuhan pusat-pusat kegiatan baru di jalan-jalan arteri, dan perubahan tata guna lahan yang tidak memperhatikan daya dukung transportasi.

Penyebab lainnya yakni kondisi pelayanan angkutan umum konvensional yang buruk, sehingga pengguna angkutan umum lebih memilih menggunakan motor.

"Harus adanya perbaikan moda angkutan umum sehingga masyarakat bisa beralih," tegasnya. (sj)

Dorong Ekosistem Ekonomi Keuangan Digital, BI Bali Gelar Baligivation Festival 2024
Ilustrasi laboratorium.

Industri Laboratorium Makin Kinclong, Lab Indonesia 2024 Soroti Hal Ini

Pameran teknologi dan peralatan laboratorium terbesar di Asia Tenggara dan satu-satunya di Indonesia, Lab Indonesia 2024 kembali mempertemukan elit industri laboratorium.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024