- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Pasca Lebaran, Jakarta diprediksi bakal diserbu 'tamu tak diundang' yang berniat mengadu nasib di ibu kota. Kehadiran sejumlah pendatang ini akhirnya malah semakin membuat padat Jakarta dan tak sedikit dari mereka yang akhirnya hanya menjadi pengangguran.
Menurut Ketua Dewan Perwakilan Daerah DKI Jakarta, Nachrowi Ramli, sebaiknya pendatang yang hendak ke Jakarta memiliki konsep untuk bisa hidup bertahan di ibu kota.
"Jangan sampai ada kalimat mengadu nasib di sini. Jakarta ini memang manis sekali terdengarnya bagi saudara-saudara kita di daerah, tapi jangan sampai akhirnya malah hidup luntang-lantung karena tak punya konsep," ujar Nachrowi Ramli di Jakarta, Kamis, 4 Agustus 2011.
Calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Demokrat ini menyadari bahwa Pemprov DKI pada dasarnya tidak bisa melarang orang-orang dari luar daerah untuk datang, karena Jakarta merupakan ibu kota negara. Namun, Nachrowi berpesan, hendaknya bila ingin mencari makan di Jakarta harus diimbangi dengan kemampuan yang mumpuni.
"Karena orang Jakarta sendiri masih banyak yang menganggur atau tidak punya pekerjaan," kata dia.
Sementara itu, Nachrowi yang juga sebagai Ketua Bamus Betawi, menolak sweeping oleh organisasi masyarakat (ormas) pada tempat-tempat hiburan malam pada saat bulan Ramadan.
"Yang berhak melakukan sweeping itu aparat, bukan ormas. Kita tinggal di negara hukum. Kalau menemukan yang tidak benar, segera laporkan ke aparat yang berwenang dan jangan bertindak sendiri," ungkapnya.
Nachrowi menilai hendaknya bentrokan antar ormas tidak perlu dibesar-besarkan. "Masalah seperti itu bisa diredam bila masing-masing pihak mau mengutamakan musyawarah dan menjauhi tindakan anarkis," tandasnya. (umi)
Kendarai Sepeda Motor Baru, Pelajar SMA di Brebes Terlindas Truk
Rasa senang bisa memiliki sepeda motor baru untuk ke sekolah, justru berbuah petaka dialami Faizal Hadi Winata, seorang pelajar SMA Negeri 2 Brebes, Jawa Tengah.
