Barcode Menjadi Mudah dengan Wudhu

Ustadz Ahamad Sonhaji
Sumber :
  • Ustadz

VIVAnews - ”Barcode” menjadi satu kata yang mengerikan bagi Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK). Posisi dan pergerakan proses barcode seperti nyawa dan detak jantung yang menandai kehidupan manusia. Konfirmasi akhir fiksasi dengan pihak hotel untuk booking kamar, transportasi jamaah Jeddah to Jeddah, pergerakan saat prosesi Haji di Armina, catering dan handling.

Anak Selebgram Aghnia Punjabi Diduga Dianiaya Pengasuh, Badan Diduduki hingga Kepala Dibanting

Semua aktivitas barcode tentunya dilakukan di Saudi. Sukses dan tidaknya kelengkapan dokumen barcode menjadi penentu berangkat dan tidaknya jamaah haji bagi PIHK pada tahun tersebut. 

Sebut saja Sayyid, seorang yang ditugaskan pihak PIHK untuk melakukan proses barcode yang pertama kali ke Mekkah dan Madinah. Cerita tentang suka duka barcode menjadi memori indah yang tak terlupakan sepanjang tahun bagi petugas barcode.

Dengan modal waktu visa yang hanya 15 hari ia harus berjuang menghadapi karakter orang-orang Arab yang memiliki kultur kerja yang berbeda. Bahkan kadang tidak sedikit mereka yang harus menambah visa karena waktu yang dibutuhkan melebihi dari yang direncanakan.

Suara Golkar di Pemilu 2024 Naik Signifikan, Airlangga: Hitungan Kami Dapat 102 Kursi

Laa haula walaa quwwata illaa billaah semuanya ia serahkan kepada Allah pada saat keberangkatan. Sambil berniat umroh ia kenakan kain ihram di atas pesawat dengan niat ihrom bermiqot dari Yalamlam. Kebiasaan Sayyid adalah dawaamul wudhu. Hal ini ia lakukan agar hati dan perbutan serta perkataan selalu bersih dan terjaga. 

Ketika pesawat sampai di Jeddah semua penumpang melewati pemeriksaan imigrasi. Dengan penerapan sistem baru, maka setiap orang harus melakukan bassamah, pemeriksaan sidik jari. Antrian panjang tetap tidak berpengaruh bagi petugas imigrasi di Jeddah, gayanya yang cool dan karakternya menjadi fenomena unik terutama saat musim haji.

Ketika ramai berbagai komentar bermunculan. Sayyid terus membersihkan hati dan berdoa untuk kemudahan proses barcode. Pada saat antrian di depannya tinggal 2 orang lagi, anehnya pemeriksaan berhenti total semua petugas meninggalkan mejanya tanpa alasan.

Viral Anak Selebgram Malang Dianiaya Pengasuhnya, Polisi Langsung Tangkap Pelaku

Satu jam penumpang dibiarkan tanpa diinformasikan sebabnya. Ya Allah, inikah ujian sabar yang engkau berikan untuk menghantarkan tamu-mu sementara penumpang yang lain berkomentar tentang sikap petugas imigrasi (jawazat), Sayyid terus merenung dan berzikir. Akhirnya ia ingat bahwa wudhunya batal.

Sebelum ke kamar mandi untuk kembali berwudhu , ia berdoa, ”Ya Allah semoga wudhu ini menjadi kemudahan menuju Bait-Mu". Subhanallah, Allah Maha Mendengar dan Pengabul bagi hambanya yang meminta, mataa nashrullah alaa inna nashrollaahi qoriib. 

Tiba giliran Sayyid sungguh mudah dan cepat proses pemeriksaan itu berlangsung. Tanpa pertanyaan dan sidik jari. Alhamdulillah gerbang pertama sampai akhir proses barcode, Allah memberi kemudahan.

Berbeda dengan petugas barcode yang lain, nampak terlihat ketegangan di wajahnya. Hal ini menunjukkan bahwa menjadi pengantar tamu Allahpun kejernihan dan kebersihan hati menjadi kunci dalam meraih kemabruran dan kemudahan pelayanan jemaah haji. 
Wallahu a’lam bis Showab.

Dikisahkan Oleh: Ustadz H. Ahmad Shonhaji

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya