- VIVAnews/Nur Eka
VIVAnews - Aktivis Jaringan Kampus (Jarkam) terus menggelar aksi solidaritas untuk Sondang Hutagalung, 22 tahun, mahasiswa Universitas Bung Karno yang diduga nekat membakar diri di depan Istana Negara Rabu kemarin, 7 Desember 2011.
Aksi solidaritas itu digelar Sabtu 10 Desember, di depan RSCM di mana Sondang dirawat karena luka bakar parah pada 90 persen tubuhnya. Kondisinya kini teramat kritis.
Juru Bicara Jarkam sekaligus rekan Sondang di Universitas Bung Karno, Deni Ardiansyah, mengatakan sampai hari ini dia dan teman-temannya belum berhasil menjenguk Sondang. "Sampai sekarang RSCM belum memberikan keterangan. Kami pun tidak diperbolehkan masuk," kata Denny saat ditemui di RSCM, Jakarta, Sabtu siang.
Dia menambahkan, mereka berharap agar aksi Sondang tidak dipelintir. "Kami tidak ingin apa yang dilakukan Sondang dianggap hanya sebagai tindakan orang gila," ujarnya.
Denny mengungkapkan Sondang adalah mahasiswa yang aktif menuntut perubahan di negeri ini. Selain tercatat sebagai pengurus organisasi di Himpunan Aksi Mahasiswa Marhaenis Untuk Rakyat Indonesia (Hammurabi), dia juga aktif mengikuti aksi-aksi Kontras (Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan) di depan Istana setiap hari Kamis.
"Secara akademis, dia mahasiswa yang baik, nggak aneh-aneh. Dia tidak merokok, mabuk, dan lurus," ucapnya.
Menurut Denny, Sondang melakukan aksi nekat itu karena kecewa terhadap pemerintahan SBY-Boediono. Dia merasa ketidakadilan di negeri ini semakin parah. "Dari rasa kekecewaan itu dia tergerak hatinya untuk mendampingi kasus-kasus di Kontras, berdemonstrasi, tapi tidak pernah menemukan jawaban," katanya.
Sinyalemen bahwa pria yang nekat membakar diri di depan istana adalah Sondang Hutagalung disampaikan Koordinator Kontras, Haris Azhar. Kesimpulan itu didapat Kontras setelah berdialog dengan keluarga Sondang. Konfirmasi juga disampaikan kekasih Sondang.
"Hal yang identik dengan Sondang adalah gigi dan sepatunya. Itu yang disampaikan kekasih Sondang ke polisi," ujar Haris, Jumat kemarin. (kd)
Iran Serang Israel, WNI Diimbau Jangan Lakukan Perjalanan ke 2 Negara Itu
Ancaman Iran yang siap menyerang Israel bukan gertakan. Negara Timur Tengah itu buktikan dengan resmi melakukan serangan.
