Atasi Banjir, Pemkot Bekasi Butuh Foto Udara

Banjir rob di jalan Gunung Sahari, Jakarta
Sumber :
  • ANTARA/Yudhi Mahatma

VIVAnews - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, membutuhkan foto udara dalam format digital, untuk mengatasi permasalahan banjir yang terjadi setiap tahun.

Foto udara yang menggambarkan setiap detail wilayah sangat dibutuhkan, dalam merencanakan pembangunan saluran air yang efektif agar tidak terjadi genangan pada titik daerah rawan banjir.

Menurut Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, persoalan banjir tidak lepas dari kontur tanah yang rendah atau nyaris flat antara wilayah terendah di sisi selatan dan daerah paling tinggi di bagian utara.

Selama ini, kata Rahmat, pembangunan saluran air selalu diawali dengan perencanaan dari hasil melihat secara kasat mata terhadap masalah di wilayah banjir. Sehingga perencanaan tidak menyeluruh ke semua wilayah Kota Bekasi.

"Akibatnya banjir datang dari daerah yang tak terduga karena tidak ada pemetaan yang utuh," ujarnya di Bekasi, Selasa 27 Desember 2011.

Selain itu, kata dia, foto udara daratan Kota Bekasi yang selalu digunakan ternyata diambil pada tahun 1998 lalu. Sehingga sudah tidak relevan digunakan untuk memetakan saluran air. Sebab peruntukan lahan sudah berubah seiring dengan berkembangnya pembangunan infrastuktur dan hunian di Kota Bekasi.

"Kalau foto udara digital yang terbaru ada, maka selesai masalah banjir di Kota Bekasi," ucapnya.

Sayangnya, kata Rahmat, ide membuat foto udara terbaru itu selalu ditolak banyak pihak karena anggaran yang dibutuhkan tidak sedikit. "Kalau foto udara dianggarkan Rp 15 miliar, tapi pilihannya selalu lebih baik membangun infrastuktur," tutupnya. (sj)

Laporan : Erik Hamzah|Bekasi

Presiden Direktur P&G Indonesia Sebut Prospek Masa Depan Indonesia Cerah 
Bandara di Dubai, Uni Emirat Arab (UAE), tergenang banjir 17/4

Akibat Banjir, Penerbangan Perdana Maskapai Emirates Airbus 380 dengan 592 Penumpang dari Dubai ke Bali Dibatalkan

Banjir bandang yang merendam Dubai, Uni Emirat Arab pada 16 April 2024, berdampak pada penerbangan beberapa maskapai menuju Bali.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024