Kisah Pilu Teguh Korban Xenia Maut

Mobil Xenia maut tewaskan 8 orang di Jalan Ridwan Rais, Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews/ Syahrul Ansyari

VIVAnews - Kisah pilu dialami Teguh Hadi Priyono, salah satu korban mobil Xenia maut di Kawasan Tugu Tani, Jakarta Pusat. Tak pernah terbayang olehnya, niat liburan bersama keluarga akan berakhir tragis ditabrak mobil Xenia berplat nomor B2479XI yang dikendarai oleh Afriani Susanti.

Teguh kehilangan empat anggota keluarga sekaligus. Dia kehilangan sang putra, Yusuf Sigit Prasetyo (2,5). Selain itu, dia juga kehilangan sang ibu, Suyatemi (51) dan dua adiknya, Pipit (17) dan Nani (26) akibat tragedi Minggu siang itu.

Teguh menuturkan, dirinya sengaja datang bersama anak dan istrinya dari Jepara, Jawa Tengah, untuk menjenguk sang ibu di Bogor Jawa Barat. Dengan niat tamasya, Teguh kemudian mengajak ibu dan kedua adiknya untuk berwisata di Tugu Monas.

Namun celaka, rencana untuk bersenang-senang Teguh dan keluarganya harus buyar sebelum sampai di tempat tujuan. Teguh dan keluarganya yang sedang berjalan menuju kawasan Monas turut ditabrak bersama belasan orang lainnya oleh mobil yang dikendarai oleh Afriani.

"Saya dari Tugu Tani mau ke Monas," ujar Teguh di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta, Senin 23 Januari 2012.

Teguh mengaku melihat mobil itu melaju kencang dari arah depan. Mobil itu kemudian menyeruduk sejumlah orang yang sedang berjalan di trotoar sebelum menabrak rombongan keluarganya. "Di trotoar saya lihatĀ  anak-anak dari arah Gambir mau ke Tugu Tani. Saya lihat mobil itu menabrak anak-anak, terus saya juga ikut kena tabrak," tutur dia.

"Saya tidak tahu lagi, setelah saya terpental kena tabrak itu, ketika bangun semua sudah bergeletak. Tapi saya lihat mobil itu memang kencang."

Berbeda dengan anggota keluarganya, Teguh dan istrinya, Siti Komariah (30) selamat. Teguh hanya mengalami memar-memar di sejumlah bagian tubuhnya. Sementara istrinya terluka dan harus dirawat di RSPAD Gatot Subroto. "Istri saya operasi karena kata dokter limpanya sobek, jadi berdarah terus," kata Teguh.

Operasi tersebut dimulai sejak pagi tadi pukul 8.00 WIB. Namun hingga kini operasi tersebut juga belum selesai. "Kata dokter bertahap. Setelah limpa, baru kaki dan tangannya," tutur Teguh. Dia menjelaskan, kaki dan tangan istrinya itu patah dan harus dioperasi.

Teguh berharap, sang pengemudi Xenia bertanggung jawab atas tragedi pilu ini. "Kalau soal hukuman, atau tuntutan apapun itu buat saya dan keluarga terserah kepada kepolisian saja mau apa. Pelaku juga harus minta maaf ke keluarga kami, tunjukkan bagaimana rasa kemanusiaannya," ujar dia.

Setidaknya, lanjut Teguh, biaya pengobatan dan perawatan rumah sakit ditanggung. "Pokoknya kita harapkan pelaku yang menabrak kemarin itu tanggungjawab kepada keluarga korban," kata Teguh. (adi)

Pekan Depan, MK Batasi Jumlah Saksi di Sidang Sengketa Pilpres 2024
Mengenal Flu Singapura yang Akhir-akhir Ini Merebak di Indonesia

Soal Flu Singapura, Menkes Singgung Virus Terus Berkembang

Berdasarkan data Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons Kemenkes melaporkan, per pekan ke-11 tahun 2024 tercatat sudah ada 5.461 kasus flu Singapura di Indonesia

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024