Pembunuhan Bos Sanex Steel Direncanakan

Ilustrasi.
Sumber :

VIVAnews - Kepolisian Daerah Metro Jaya masih mendalami kasus kematian bos PT Sanex Steel Indonesia di kamar 2701 Swis Bell Hotel, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. Polisi sejauh ini sudah menetapkan lima orang tersangka.

Kepala Subdit Umum Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Helmy Santika menduga jika pembunuhan terhadap Tan Harry Tantono alias Ayung dilakukan secara berencana.

"Sedang kita dalami, dan keterangan pelaku masih dihimpun sambil mengejar pelaku lain,"  ujar Helmy di Jakarta, Rabu 8 Februari 2012.

Sebelum pembunuhan terjadi, ada empat orang yang masuk ke dalam kamar 2701, yang dipesan SM, salah satu orang yang terekam CCTV mendatangi kamar tersebut.

Tidak terlihat, siapa yang membukakan pint saat Ayung datang. Beberapa menit setelah Ayung datang, keempat pria itu keluar dari kamar hotel. Mereka bukan orang yang menyerahkan diri ke polisi usai pembunuhan terjadi. Empat orang itu yang kini sedang dicari polisi.

"Masih mendalami isi pertemuan antara Korban dengan keempat pria yang datang lebih dulu," jelas dia.

Dijelaskan Helmy, setelah empat orang itu keluar dari kamar, ada 12 orang yang masuk kamar itu. Di antara mereka, ada lima orang yang sudah diamankan polisi. Saat ini sedang didalami peran dari seluruh orang yang terekam CCTV.

"Apakah semuanya ikut membunuh atau tidak. Kami tidak mementingkan kuantitas tapi kualitas, percuma kalau banyak tapi tidak ada perannya," kata Helmy.

Seperti diketahui, seorang pengusaha peleburan besi PT Sanex Steel Indonesia, Tan Harry Tantono (45), ditemukan tewas bersimbah darah di sebuah sofa kamar hotel Swiss-belhotel, Sawah Besar, Jakarta Pusat pada Kamis 26 Januari 2012 malam. Informasi ini baru diketahui polisi setelah tiga orang pelaku yakni C (30), A (28), dan T (23) mengaku membunuh Harry dan menyerahkan diri tak lama setelah pembunuhan terjadi.

Setelah dikembangkan, polisi juga menahan DN dan KP. Keduanya berperan melakukan penganiayaan dengan memukul korban. Setelah dipukul, tiga tersangka lain yakni C, A, dan T menusuk berkali-kali korban di bagian perut, pinggang, dan leher.

Berdasarkan pengakuan tiga tersangka, pembunuhan terhadap Harry dilakukan karena Harry berjanji akan membayarkan upah Rp 600 juta atas jasa penagihan utang (debt collector) yang dilakukan ketiganya. Namun, sesampainya di kamar hotel, ternyata uang itu tidak juga di dapat. Akhirnya, salah satu pelaku mengeluarkan pisau kemudian menusuk pelaku yang diikuti pelaku lainnya. (eh)

Banyak yang Minta Rujuk Sama Natasha Rizky, Desta Respons Bijak Begini
Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri

Konflik Iran-Israel, Kemlu: Tidak Ada Informasi WNI yang Terdampak

Terdapat 115 WNI di Israel dan 376 WNI di Tehran.

img_title
VIVA.co.id
14 April 2024