Data Palsu Cagub Independen, Warga Bisa Lapor

Pemilih memasukkan surat suara ke kotak suara dalam simulasi Pemilu
Sumber :
  • Antara/ Jessica Wuysang

VIVAnews - Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI Jakarta menemukan begitu banyak tanda tangan palsu dalam dukungan untuk bakal calon gubernur DKI Jakarta jalur independen. Guna menghindari permainan data itu, Panwas meminta masyarakat untuk melapor jika memang tidak pernah mendukung kandidat tertentu, tapi nama mereka dicantumkan.

Sisterhood Modest Bazaar, Berburu Baju Lebaran Hingga Menu Berbuka

"Kalau memang ada yang namanya tiba-tiba digunakan sebagai pendukung, silahkan melapor dan isi formulir," kata Ketua Panwaslu Ramdansyah, di Jakarta, Jumat 17 Februari 2012.

Bukan tak mungkin, kata Ramdansyah, banyak data warga disalahgunakan sebagai pendukung bakal calon Gubernur serta Wakil Gubernur dari jalur independen. Dalam proses verifikasi hari ini Jumat 17 Februari 2012, katanya, juga ditemukan hal serupa.

Temuan tersebut berasal dari kecamatan Koja di Jakarta Utara, kelurahan Pulau Pari di Kepulauan Seribu, kecamatan Taman Sari di Jakarta Barat, serta kelurahan Kwitang di Jakarta Pusat. Dari wilayah itu, petugas menemukan penyalahgunaan nama anggota Panwaslu.

"Tak hanya data anggota Panwaslu yang disalahgunakan dalam daftar pendukung. Namun juga keluarga dari para anggota Panwaslu itu," katanya.

Menurut Ramdansyah, panitia menemukan data-data berupa foto kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang telah kedaluarsa dalam daftar pendukung. Tak hanya itu, bahkan tanda tangan para anggota Panwaslu serta keluarga ikut dipalsukan.

Kejanggalan ini, dikatakan Ramdansyah, tak hanya ditemukan pada dukungan salah satu bakal calon pasangan. “Ini malah ada di dua pasangan,” ungkapnya.

Momen Akrab Prabowo dan Jokowi di Acara Bukber di Istana Negara
Kepala BNPT Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel

Senada dengan BNPT, Guru Besar UI Sebut Perempuan, Anak dan Remaja Rentan Terpapar Radikalisme

Guru Besar Fakultas Psikologi UI Prof. Dr. Mirra Noor Milla, sepakat bahwa perempuan, anak-anak, dan remaja rentan terpapar radikalisme, seperti paparan BNPT

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024