- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Fron Pembela Islam mengaku sudah mengupayakan mediasi atas kasus dugaan pelecehan seksual 11 anak, yang melibatkan nama Habib H di Jakarta Selatan. Tapi, solusi yang diupayakan FPI rupanya menemui jalan buntu.
"Sudah mediasi dari tingkat korban dan pelaku. Tapi mediasi menemui kegagalan," kata Ketua Front Pembela Islam Jakarta, Habib Salim Selon Al-Athas di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat 16 Februari 2012.
Menurut Habib Selon, FPI sudah berupaya agar kasus itu bisa selesai. Tetapi karena tak juga ada kata sepakat, akhirnya kasus itu berlanjut ke proses hukum. Mediasi FPI kepada para korban dan pelaku itu sudah digelar sebelum kasus ini bergulir ke kepolisian. Tapi sayang, mediasi gagal.
FPI menyerahkan kasus ini kepada kepolisian. "Selanjutnya kami serahkan untuk menjalani proses hukum," kata Habib Selon.
Karena sudah diserahkan ke jalur hukum, Salim menuntut Polda Metro Jaya agar menjalani proses hukum seadil-adilnya. "Kami dukung Kapolda untuk proses laporan secara hukum. Saksi, terlapor, dan korban harus diperiksa," kata dia.
Sebanyak 11 remaja lelaki yang mengaku telah dilecehkan secara seksual oleh Habib H sudah melapor ke Polda Metro Jaya pada 16 Desember 2011. Nomor laporan TDL/4432/12/2011/pmj/Dit.Reskrim 2011.
Dalam laporan itu, pelapor mengajukan 11 saksi yang juga mengaku menjadi korban. Korban berusia 12 hingga 22 tahun. Selain itu, para korban juga sudah mengadu ke Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), pada Kamis 9 Februari 2012.
Pihak majlis taklim yang dipimpin Habib H membantah keras semua tuduhan-tuduhan itu. Pengurus Majelis membantah sang Habib telah melakukan perbuatan tak senonoh seperti yang diberitakan belakangan ini.
"Selama belajar di majelis ini sejak 2002 sampai sekarang, tidak ada apa-apa seperti yang dituduhkan 'para korban' itu," kata pria yang tak mau disebut namanya itu kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis 16 Februari 2012. (ren)
8 Negara dengan Penurunan Tercepat di Asia
Seringkali, negara di Asia mengalami fluktuasi yang signifikan dalam berbagai indikator kunci seperti pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan stabilitas politik.
