- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Polisi membubarkan paksa pengujuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI. Cara ini dilakukan polisi karena pengunjuk rasa mulai melempari petasan dan batu ke arah petugas. Kondisi ini membuat kawasan itu dipenuhi asap.
Dari pantauan VIVAnews, tidak lebih dari lima menit petugas sudah berhasil memukul mundur mahasiswa dan buruh yang sejak pagi menggelar demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Seluruh pengunjuk rasa sudah didesak mundur ke dua arah ke kawasan Senayan dan Slipi Jakarta. Beberapa tembakan gas air mata dilapaskan polisi ke arah pengunjuk rasa agar mereka terus mundur sambil digiring dengan kendaraan warter cannon dan barakuda.
Hingga kini tidak ada perlawanan dari massa pengunjuk rasa. Mereka turun mundur karena gas air mata yang dilepaskan polisi terus mememenuhi sejemlah titik tempat berkumpul demonstran.
Sebelum aksi pembubaran ini, polisi telah berkali-kali menginformasikan kepada pengujuk rasa untuk membubarkan diri, karena sesuai dengan ketentuan, waktu unjuk rasa harus sudah selesai pukul 18.00 WIB.
5 Orang jadi Tersangka Baru Korupsi Timah, Siapa Saja Mereka?
Lima orang kembali ditetapkan jadi tersangka kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan atau IUP PT Timah Tbk 2015-2022. Tiga ditahan
