Menuju DKI 1, Jokowi Siapkan Kartu Sehat

Jokowi Kunjungi Kantor VIVAnews
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVAnews - Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok) memaparkan visi misinya di hadapan ratusan kader PDI Perjuangan se-DKI Jakarta.

340 Mayat Ditemukan di Rumah Sakit Gaza yang Hancur, PBB Menuntut Penyelidikan Independen

Dalam presentasinya, Jokowi menjelaskan bahwa untuk menjadi gubernur DKI Jakarta yang diperlukan adalah tindakan, bukan hanya janji-janji semata.

"Di Jakarta itu yang penting ada action. Bukan janji-janji, kami ingin bekerja, bukan duduk-duduk di kantor," kata Jokowi, dalam sambutannya pada acara sosialisasi pasangan Cagub DKI kepada Pengurus DPC PDI-Perjuangan Jakarta, di GOR Bulungan, Jakarta, Minggu 8 April 2012.

Karena itu, Jokowi memiliki beberapa program yang akan direalisasikan jika dirinya terpilih sebagai gubernur. Pertama, dia menyiapkan kartu sehat. Dengan menunjukkan kartu sehat berbentuk seperti kartu ATM, Jokowi menjelaskan jika nantinya ada masyarakat yang sakit tetapi tidak mampu, maka akan mendapatkan kartu itu.

"Dengan kartu ini, orang sakit bisa rawat inap di rumah sakit swasta, negeri dan Puskesmas. Nanti yang punya kartu ini nggak usah ke mana-mana," kata dia.

Padahal, lanjut Jokowi, selama ini dengan menggunakan surat keterangan tidak mampu (SKTM), masyarakat harus menempuh beberapa prosedur ketika sakit. Masyarakat tidak mampu harus meminta surat keterangan dari RT, RW, Kelurahan dan Kecamatan yang dianggap sangat menyulitkan.

"Yang sakit sudah keburu meninggal. Dengan kartu ini langsung saja, yang bayar Pemerintah Daerah," tegasnya.

Kemudian, Jokowi menunjukkan kartu kedua, kartu pendidikan. Dia menjelaskan, bagi masyarakat yang tidak mampu dan kurang mampu akan mendapatkan kartu pendidikan. Nantinya, yang mempunyai kartu itu memiliki keuntungan adalah biaya pendidikan di SD, SMP, dan SMA gratis.

Kemudian, lanjut Jokowi, terkait Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang selama ini identik dengan kekerasan, nantinya tidak akan ada lagi. Menurutnya, pentungan dan kekerasan yang menjadi simbol Satpol PP untuk menegakkan peraturan akan dimasukkan ke dalam gudang.

"Tidak ada Satpol PP yang nggebukin pedagang kaki lima (PKL). PKL harus diberikan tempat, Satpol PP harus mengayomi rakyat," kata dia.

Terkait keberadaan pasar tradisional di Jakarta. Dia menuturkan, seluruh pasar tradisional akan dibangun, dan pedagang lama tidak akan dipungut biaya jika memasuki pasar tradisional yang baru. Dia yakin pembangunan kembali pasar tradisional itu akan terlaksana karena APBD DKI Jakarta yang sangat besar.

"Lainnya masih banyak. Macet dan banjir sudah ada studinya, tinggal kerja di lapangan. Nanti, saya dan Ahok kerja di kantor hanya satu jam, sisanya di lapangan. Karena masyarakat perlu di dengar," tegasnya.

Sementara itu, bakal calon wakil gubernur, Ahok, menuturkan, tugas dirinya adalah membuat program Jokowi tuntas untuk menyejahterakan masyarakat Jakarta. Namun, dia menegaskan, jangan mudah terpengaruh terhadap visi dan misi setiap calon manapun.

"Termasuk kami. Lihatlah rekam jejaknya," kata Ahok, dalam kesempatan yang sama.

Jokowi menurutnya punya kelebihan, ada komunikasi sosial, rakyat adalah bagian dari dirinya. Karena itu, Ahok tidak suka mendampingi orang yang memiliki mental pejabat. Partainya juga ingin mereka bekerja agar masyarakat DKI Jakarta lebih pintar, lebih sehat dan lebih peduli.

"Bagaimana perut rakyat penuh, dompet penuh dan sehat. Kita harus bekerja sepenuh hati, sampai tuntas, sampai Jokowi dikenal seperti Ali Sadikin. Kalau di istilah Jawa, rawe-rawe rantas, malang-malang tuntas," tuturnya.

Kemeja Jokowi

Jokowi yang datang bersama Ahok -sapaan akrab Basuki, mengenakan pakaian khasnya, baju kotak-kotak berwarna merah dan hitam serta mengenakan celana jeans disambut dengan sambutan disertai dengan yel-yel penyemangat dengan menggubah lagi Garuda Didadaku menjadi Jokowi pilihanku.

Tidak hanya kemeja kotak-kotak, Jokowi dan Ahok pun telah menyiapkan seragam baru bagi tim suksesnya. Baju seragam itu berupa kemeja batik dengan motif ondel-ondel khas Jakarta. Batik itu berwarna krem dengan motif berwarna oranye dan hijau.

Jokowi pun membuka kantong keresek berwarna hitam serta menunjukkan kepada wartawan kain batik yang belum dijahit itu. Jokowi membentangkan kain batik itu sebagai contoh, dan menunjukkan sambil tersenyum.

Namun, Jokowi belum mengungkapkan kapan dan dimana kemeja batik untuk tim suksesnya itu akan di produksi. Dia hanya menegaskan bahwa dirinya dan Ahok akan tetap mengenakan pakaian kemeja kotak-kotak hingga 11 Juli mendatang.

"Kalau saya tetap kotak-kotak. Kalau tim pakai ini (batik)," tegasnya.

Seperti diketahui, tim pendukung pasangan bakal calon gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dan Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok punya cara lain untuk mendapatkan dana kampanye: jualan kemeja.

Kemeja yang dijual mirip dengan yang dikenakan Jokowi sehari-hari, ke mana pun di pergi. Lengan panjang dengan motif kotak-kotak hitam dan merah.

Kemeja dijual dengan harga beragam. Untuk kemeja ukuran X, M, dan L dijual seharga Rp100 ribu. Ukuran XL dilepas dengan banderol Rp110 ribu. Yang termahal ukuran XXXL yakni Rp125 ribu. Lebih murah dari harga beli di Tanah Abang, Rp400 ribu untuk tiga stel.

Ima Mahdian Dimitri, koordinator tim relawan yang menangani pemesanan baju ala Jokowi-Ahok mengatakan, pihaknya hingga saat ini terus menerima orderan. Bahkan sudah kelabakan memenuhi pesanan dan harus minta bantuan sejumlah vendor untuk produksi.

Ima menambahkan, meski kemeja yang asli dibeli di Pasar Tanah Abang, yang mereka jual adalah produksi sendiri. Tak khawatir bersaing dengan pedagang Tanah Abang? "Tujuan kami membantu pasangan Jokowi-Ahok," kata dia.

Dia menambahkan, sejauh ini jumlah pesanan menembus angka 1.000 buah. Terus bertambah tiap harinya. Yang menarik, bukan hanya warga Jakarta yang kepincut ingin mempunyai baju sama dengan Jokowi. Pesanan juga datang dari Papua dan Maluku. Bahkan dari luar negeri.

"Ada dua pemesan dari Australia, minta disediakan kaos. Mereka juga tanya berapa harganya dan ongkos kirim --yang tentu saja lebih mahal dari produknya," kata Ima. Keduanya adalah WNI yang tinggal di sana.

Bahkan, salah satu pemesan akan datang dari Negeri Kanguru untuk mengambil kemeja. Dia menambahkan, bagi yang berminat memesan kemeja mirip Jokowi-Ahok bisa melalui Twitter @infokemejaJB.

Jokowi pernah menjelaskan filosofi khusus mengapa dia bersama pasangannya yang menjadi calon wakil gubernur, Basuki Purnama (Ahok), tampil kompak dengan kemeja flanel. (ren)

Ilustrasi kilang minyak

Deretan Negara Arab Ini ternyata Tolak Embargo ke Israel, Kok Bisa?

Terrdapat deretan negara Arab tersebut, yaitu Mesir, Qatar, Bahrain, Uni Emirat Arab (UEA), dan Yordania, menolak usulan Iran untuk mengimpor minyak ke Israel karena ini

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024