Presiden Minta Geng Motor Ditindak Tegas

Rilis Geng Motor di Polda Metro Jaya
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Kasus teror geng motor sudah sampai telinga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pagi tadi, Presiden memanggil Panglima TNI dan Kepala Kepolisian membahas hal tersebut.

"Arahan Bapak presiden kepada Panglima TNI dan Kapolri agar melakukan tindakan dan langkah-langkah yang benar-benar tepat untuk mengembalikan rasa aman dan keamanan itu sendiri," kata juru bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha di Bina Graha, Senin 23 April 2012.

Julian menambahkan faktor utama yang harus diselesaikan aparat adalah keresahan masyarakat. Mengenai indikasi oknum TNI yang membekingi geng motor, menurut Julian, Presiden tidak terlalu perduli.

Tebar Berkah Ramadan 1445 H, Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Siapapun kelompok yang membuat resah masyarakat, harus ditindak tegas, sekalipun dia anggota TNI. "Kalau memang benar ada oknum dalam suatu instansi yang terbukti bersalah harus ditindak tegas."

Jadi, imbuhnya, jangan dipersoalkan lagi itu dari satu kelompok A atau siapapun. Yang pasti rasa aman dan harapan masyarakat ketertiban kemanan itu bisa terlaksana dan dijaga. "Dan itu perintah langsung Presiden kepada Kapolri agar jajaran kepolisian menindak tegas yang akhir-akhir ini terjadi, termasuk geng motor."

Ada Kabar Jaksa Peras Saksi hingga Rp3 Miliar, KPK Bilang Begini

Sebelumnya,  Pangdam Jaya, Mayor Jenderal TNI Waris, mengaku dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Cikeas guna membicarakan masalah geng motor itu secara khusus, Kamis 19 April lalu.

Selang sehari sesudahnya, Jumat 20 April 2012, secara mengejutkan ia mengakui ada empat anggota TNI yang ditangkap karena diduga terlibat serangkaian aksi brutal geng motor di Jakarta.

Perdagangan Pakaian Bekas Impor Kembali Marak, Mendag Zulhas: Tunggu Tanggal Mainnya!

Waris mengatakan, dalam perbincangan dengan Presiden SBY terungkap ada petinggi TNI senior, bahkan lebih senior dari Pangdam Jaya, yang berada di belakang aksi geng motor terakhir yang terjadi di minimarket 7-Eleven, Salemba Raya, Jakarta Pusat, 13 April 2012 dini hari.

“Saya bilang ke Presiden, mohon maaf saya belum mampu memenuhi keinginan senior saya yang ekstrim,” ujar Mayjen Waris. Mendengar hal itu, menurutnya, Presiden bertanya siapa senior yang ia maksud itu. “Saya jawab lantang: si A, atasan yang memimpin aksi geng motor,” kata Mayjen Waris. (eh)

Polda Bali bersama bidang metrologi dan tertib niaga Disperindag kota Denpasar sidak SPBU

Jelang Hari Raya Idul Fitri, Persediaan BBM di Bali Masih Aman

Polisi melakukan sidak ke SPBU di sekitar Denpasar, Bali.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024