Alasan Foke Absen Debat Cagub di UI

Foke-Nachrowi Daftar ke KPUD
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Ketidakhadiran pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli membuat Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Indonesia (HIMAPASCA UI) kecewa. Absennya pasangan yang diusung Partai Demokrat itu justru akan membuat mereka kehilangan kesempatan dikenal para calon pemilih.

Kepemimpinan Perempuan di BUMN dan Cara BKI Lanjutkan Semangat Kartini

Seperti diketahui, lima pasang bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta sore ini beradu visi dan misi dalam sebuah acara debat. Acara ini bertempat di Plaza Perpustakaan Universitas Indonesia, Depok.

"Acara ini juga disiarkan langsung oleh salah satu televisi swasta, sehingga masyarakat bisa menilai mana yang benar-benar serius dengan visi-misinya, dan mana yang tidak berani karena takut dikritik," tegas Ketua Umum HIMAPASCA UI, Agung Suprio, dalam keterangan tertulis, Jumat, 27 April 2012.

Usai Sepi Peminat, Pemerintah Kasih Gratis Konversi Motor Listrik

Agung mengungkapkan, pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli mengaku tidak dapat hadir dengan alasan menunggu verifikasi resmi dari Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta.

Namun, ujar Agung, debat kali ini sebetulnya diadakan sebagai sosialisasi awal masing-masing pasangan calon kepada publik. Dengan demikian seharusnya seorang Calon Gubernur tidak perlu takut dikritik dalam menyampaikan visi-misinya.

Biaya Ultah Cucu SYL Minta Di-reimburse Kementan, Pegawai Menolak Terancam Dimutasi

Forum akademik di UI, lanjutnya, seharusnya digunakan oleh pasangan calon untuk secara berani menguji visi dan misi yang disampaikan untuk memperbaiki Jakarta.

Dengan ketidakhadiran salah satu kandidat, Agung menganggap masyarakat telah kehilangan kesempatan untuk mendapat gambaran tentang gubernur yang akan mereka pilih.

"Bagaimana akan transparan ketika menjadi gubernur, sementara takut untuk transparan dalam menyampaikan visi-misinya kepada publik," terangnya.

Kekecewaan mahasiswa dan civitas akademika ini, lanjut Agung diharapkan menjadi catatan bagi pemilih sebelum menentukan pilihannya. "Semoga ini menjadi catatan bagi pemilih sebelum menjatuhkan pilihannya. Hanya yang berani yang layak dipilih," kata dia. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya