Kereta Ekonomi Tak Kuat Nanjak, Jadwal Kacau

Uji Coba Kereta KRL Commuter Line
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - Pagi ini perjalanan KRL Jabodetabek kembali mengalami gangguan. Satu rangkaian Kereta Ekonomi Bogor-Jakarta tidak kuat menanjak di perlintasan menuju Stasiun Cikini, sehingga kereta mundur lagi ke Stasiun Manggarai. Akibatnya, semua KRL dari Bogor dan Bekasi yang akan menuju Jakarta-Kota tidak bisa lewat. Kereta tertahan di sinyal masuk Stasiun Manggarai, dan terjadi antrean panjang di belakangnya. 

Pelatih Timnas Brasil Peringatkan Real Madrid soal Endrick

"Kejadian sekitar pukul 07.23 WIB, tapi 07.40 sudah bisa diatasi," kata Kepala Humas PT Kereta Api Daops I, Mateta Rizalulhaq kepada VIVAnews, Selasa 15 Mei 2012. Gangguan ini mengakibatkan jadwal perjalanan kereta berantakan, dan penumpang pun kian murka.

Gangguan ini bukan kali pertama. Hampir setiap hari keterlambatan mewarnai perjalanan KRL. Selama dua pekan kemarin ganggguan terjadi berturut-turut di jam sibuk pagi dan sore hari. PT KA mengakui saat itu beberapa modul persinyalan tersambar petir, sehingga operasional KRL dijalankan secara manual.

Juru bicara komunitas pengguna kereta, KRL Mania, Agam Fatchurrochman, sangat menyesalkan kondisi ini. Menurutnya kian hari pelayanan bukannya semakin baik, tapi malah tambah buruk.

Dia mengatakan sebenarnya soal sinyal hanyalah muara masalah internal PT KA. Agam menilai gangguan yang terjadi selama ini karena PT KA tidak melaksanakan prosedur perawatan dengan baik. Apalagi setiap ada gangguan hanya sekadar memperbaiki, tidak mencari akar permasalahan. Karenanya beberapa hari kemudian kerusakan kambuh lagi. "Ketersediaan spare part juga tidak memadai, serta komplain handling system yang harus diperbaiki," ucapnya.

Berdasarkan Undang-undang, sarana dan prasarana kereta memang dimiliki pemerintah dalam hal ini Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. Sayangnya, selama ini Ditjen Perkeretaapian dan PT KA saling lempar tanggung jawab.  Jadi ada baiknya jika dua institusi ini bersinergi untuk memperbaiki sistem perkeratapian Jabodetabek.

KLHK: 3,37 Juta Hektare Lahan Sawit Terindikasi Ada dalam Kawasan Hutan

"PT KA seharusnya membuat laporan setiap ada masalah sehingga Ditjen Perkeretapian bisa segera memberikan perhatian untuk mengambil langkah strategis," ujar Agam.

Vice President Sinyal, Telekomunikasi, dan Listrik PT KA, Ira Nevasa, mengatakan peralatan persinyalan yang selama ini dipakai di Indonesia sebetulnya kurang cocok dengan iklim di sini. Kondisi itu pula yang menyebabkan alat sinyal tersebut sering mengalami kerusakan.

BI Catat Modal Asing Kabur dari Indonesia Rp 1,36 Triliun

Menurut Ira, peralatan persinyalan kereta api di Tanah Air sudah banyak yang berusia tua. Hampir 60 persen sinyal yang dipakai saat ini telah berumur lebih dari 30 tahun. Sementara itu, hanya sekitar 19 persen yang berumur kurang dari 15 tahun.

Dengan kondisi tersebut, KAI menganggap 80 persen peralatan persinyalan yang ada saat ini sudah selayaknya diganti atau diremajakan. (umi)

Penyakit Demam Berdarah di Jakarta dikatakan meningkat sejak memasuki tahun 2024.

Waspada! Demam Berdarah Mengganas, Jakarta Jadi Episentrum dengan 35 Ribu Kasus

Angka kasus demam berdarah di Indonesia kembali meningkat. Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan hingga Kamis sore 28 Maret 2024 tercatat sudah ada 390 kematian

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024