Menakar Kekuatan Foke dan Lawannya

Kerjasama KPK-Cagub dan Cawagub
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Secara resmi, enam kandidat pasangan calon gubernur DKI Jakarta telah menyampaikan visi misi mereka dalam debat publik dalam Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta, Minggu, 24 Juni 2012 kemarin. Beragam program disampaikan.

Lippo Karawaci Cetak Pendapatan Rp 17 Triliun di 2023, Kantongi Laba Bersih Rp 50 Miliar

Namun tentunya beragam program itu pernah disampaikan para calon dalam berbagai platform seperti di media televisi, online, cetak maupun radio. Komunikasi ini kepada publik ini tentunya membawa dampak ke masyarakat. Lalu sejauh mana komunikasi yang dilakukan Fauzi Bowo alias Foke selama ini.

Sebagai pakar komunikasi politik Universitas Indonesia (UI), Effendi Gozali menilai dalam dua bulan terakhir ini Fauzi Bowo mampu menonjolkan dirinya sebagai sosok yang memiliki pengalaman dan memilik detail dalam membangun Kota Jakarta. "Harus diakui lawan-lawannya belum menguat," kata Effendi Gazali kepada VIVAnews, dalam surat elektroniknya.

Sekjen Golkar Tegaskan Munas Tak Bisa Dimajukan Sebelum Desember 2024

Pasangan incumbent Fauzi Bowo, dianggap lebih banyak menyampaikan pemikiran mereka kepada media. Kunjungan ke kantor redaksi media guna mencari dukungan dan menyampaikan program kerja juga sudah dilakukan.

"Foke bisa agak luas menyampaikan visinya karena terkait HUT Jakarta 485. Tapi itu keuntungan incumbent di mana pun di seluruh dunia! Media sedang membaik untuk visi-visi Foke, walaupun Foke belum benar-benar menjadi media darling," kata Effendi.

Hasbi Hasan Dituntut 13 Tahun Bui, Pengacara: Tak Rasional, Seperti Balas Dendam

Kata Effendi, bagian tersulit saat ini adalah bagaimana membuat warga Jakarta  yakin bahwa visinya itu membutuhkan proses dan tidak semudah menyatakan 2 tahun atau 3 tahun jadi. "Kalau Tim Foke berhasil meyakinkan publik tentang visi  Pemilukada DKI satu putaran saja. Tapi kalau mereka tidak berhasil menyakinkan publik, dan pemilih DKI masih menghendaki hasil lebih instan, maka Pemilukada DKI akan berlangsung dua putaran," katanya.

Lalu bagaimana kandidat lainnya? Kata Effendi, kandidat lain, Faisal Basri misalnya, bagaikan der panzer yang lambat panas. Meski dianggap mampu menjaring simpatik warga, tapi persiapan sangat terbatas. "Kendala lain karena Faisal masih sibuk mengumpulan KTP yang bertele-tele saat verifikasi," kata Effendi yang mengaku mendukung pasangan perseorangan Faisal Basri.

Hidayat Nur Wahid, dianggap masih sulit terbaca visinya, meski tidak mungkin membangun Jakarta hanya bermodal visi, dan bahwa semua itu bisa diperbaiki dengan manajemen dan lebih banyak di lapangan daripada di kantor.

"Jadi, kita semua berkewajiban meyakinkan pemilih bahwa mereka tetap harus cerdas membaca visi-visi para cagub," kata Effendi.

Tapi analisa itu masih harus dibedakan lagi untuk masyarakat kelas menengah. Mereka diperkirakan masih belum siap memilih. Setiap kandidat harus mencuri perhatian dari kelas menengah Jakarta yang unik ini. Tapi secara umum mereka akan rasional.

Diakui Effendi bahwa Foke juga tidak terlihat sebagai tokoh yang tidak favorit, karena memang membangun Jakarta memang tidak akan memenuhi harapan siapa pun dengan cepat. Tapi pasangan incumbent itu akan menang besar. Terutama, karena seluruh lawannya belum mampu secara jelas memperlihatkan harapan yang lebih baik, detail, dan nyata dibandingkan Foke.

Mengenai kondisi Foke yang seperti dikeroyok calon lain, seperti dalam kasus DPT atau lainnya? Kata Effendi, tentunya hal ini merupakan persoalan yang serius. Semua calon gubernur harus memperhatikan DPT, agar ada dampak positif bagi semua peserta.

Effendi mengatakan, meski saat ini Foke tidak memiliki media atau saham di stasiun televisi seperti tren tokoh-tokoh politik di Indonesia saat ini, tapi belakangan ini banyak kisah sukses pemerintah Jakarta yang dimuat media. Media kelihatan mengalami arus perubahan.

"Pertama, konsultan Foke sukses besar. Dua, mungkin media menerima banyak iklan HUT Jakarta. Ketiga, tapi kita kan tidak bisa "merendahkan media" dengan mengatakan mereka semua bisa dibeli atau dikelabui," katanya.

Tapi yang lebih penting bagi lawannya, harus mengakui bahwa Foke yang dulu tidak banyak diungkap di media, sekarang mulai mampu duduk sejajar dengan media.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya