- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews- Pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama dipastikan masuk putaran kedua diikuti oleh pasangan incumbent Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli. Hal itu berarti dua pasangan tersebut harus kembali bertarung sekali lagi memperebutkan dukungan warga DKI Jakarta.
Mereka harus pandai-pandai merangkul empat kandidat lain yang juga memiliki pendukung. Peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI), Burhanuddin Muhtadi, mengatakan, jika dilihat dari logika politik, maka diprediksi keempat kandidat itu akan mendukung Jokowi-Ahok.
"Nanti kita lihat putaran kedua. Apa yang terjadi nanti harus dilihat lagi lewat survei, tapi kemungkinan yang kalah lari ke Jokowi-Ahok. Tapi empirisnya harus dilihat lagi, tunggu perkembangan sebulan dua bulan ke depan," ujar Burhan di kantor LSI, Menteng, Jakarta, Rabu 11 Juli 2012.
Burhan mengemukakan setidaknya ada dua variabel dan strategi yang harus dilihat. Dia menilai sosok Jokwoi relatif lebih lincah dengan mendatangi para calon yang kalah. Langkah tersebut memperbesar kesempatan hubungan koalisi antara partai pendukung.
"Cuma hubungan partai dengan dua pasangan itu kadang tidak linier. Misal Partai A dukung, belum tentu diikuti kader di bawah. Jokowi dan Foke harus mampu rebut dukungan di elit dan massa," pesan Burhan.
Selain faktor tersebut, Burhan mengingatkan akan pentingnya meredam isu-isu bernuansa SARA. Seperti diketahu, "Isu putaran kedua dapat berkembang masalah primordial, seperti agama, atau etnis. Efek itu ke PKS. Misal PKS dukung Jokowi, belum tentu massa dukung. Saya harap semua calon tidak gunakan cara-cara itu karena akan mengurangi kualitas pilkada," ujarnya.
Sejarah Bakal Pecah, Besok Raja Aibon Kogila Serahkan Tongkat Komandan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI
Kepada tongkat komandan itu diserahkan?
