"Isu SARA Jadi Bumerang, Jokowi Dulang Suara"

Jokowi temui Hidayat Nur Wahid
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Idham Samawi, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, tak menduga pasangan Joko Widodo-Basuki menjadi pemenang putaran pertama pemilihan kepala daerah Jakarta seperti terungkap dalam survei exit poll yang dilakukan sejumlah lembaga survei.

Terpopuler: Bagian Tubuh Ini Bisa Prediksi Ukuran Penis, hingga Faktor Risiko Kanker Serviks

DPP sebelumnya memprediksi Jokowi-Basuki hanya masuk putaran kedua di nomor urut kedua setelah pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli.

Idham yang Ketua DPP PDIP Bidang Rekrutmen dan Kaderisasi itu menyatakan kemenangan yang di luar prediksi DPP ini bukan karena sekadar figur Jokowi-Ahok, kinerja partai, sukarelawan dan masyarakat DKI yang semakin kritis dan cerdas. Namun juga karena kampanye hitam yang dilakukan oleh kandidat cagub-cawagub DKI lainnya. Kampanye hitam itu berisi isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).

"Spanduk, pamflet dan selebaran yang berisi isu SARA itu yang menjadi bumerang bagi tim sukses yang memasangnya. Masyarakat DKI itu cerdas dan justru kelompok tertentu itu yang justru membuat DKI jauh dari aman," katanya, ditemui di Rumah Dinas Bupati Bantul, DIY, Kamis 12 Juli 2012

"Anda kan tahu sendiri kan kelompok yang sering meresahkan masyarakat DKI. Saya tak perlu menyebutnya. Justru pamflet yang menyebut SARA ini menjadi bumerang bagi mereka," kata suami dari Bupati Bantul Sri Suryawidati itu.

Idham pun menyatakan kemenangan PDIP pada kantong-kantong atau kelompok yang dianggap masuk dalam masalah SARA ini karena sikap rasional dan cerdas dari masyarakat DKI. "Kalau melihat Ahok menjadi sasaran empuk untuk SARA. Namun pemilik pabrik itu dilihat dari keturunannya sama dengan Ahok. Apa kalau pemilik pabrik minta buruhnya mendukung Ahok, mereka tidak menurut," kata Idham.

Terlepas dari semua faktor yang menyebabkan Jokowi-Ahok menang dalam pilkada DKI putaran pertama, yang utama kata Idham adalah semangat dan gotong royong dari seluruh kader partai, relawan dan masyarakat. "Kalau dengan uang, kami sudah tidak punya uang lagi. Beda dengan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli yang uangnya tak punya serinya. Kami hanya bekerja dengan semangat, gotong royong demi masyarakat DKI," katanya.

Idham menambahkan Jokowi ibarat David melawan Goliat. Untuk melawan Foke, perlu kebersamaan seluruh elemen termasuk dengan cagub-cawagub yang tidak lolos putaran ke II.

"Jokowi sudah bersilaturahi dengan Hidayat Nur Wahid yang juga dahulu merupakan tim suksesnya saat akan kampanye menjadi wali kota Solo yang kedua kalinya. Bahkan dengan calon yang lainnya kecuali Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli sudah bersilaturahmi. Ini modal yang baik bagi Jokowi-Ahok," katanya. (umi)

Shin Tae-yong, Pelatih Timnas Indonesia

Momen STY Dilempar Telur Kembali Viral Jelang Indonesia vs Korsel, Warganet: Buktikan Coach

Momen Shin Tae-yong (STY) dilempar telur kembali viral dan ramai diungkit warganet jelang pertandingan Timnas Indonesia vs Korea Selatan di perempat final Piala Asia U-23

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024