- VIVAnews/Luqman
VIVAnews - Polisi menetapkan satu orang tersangka percobaan perkosaan di dalam angkot C01 jurusan Ciledug-Senen yang dialami oleh IS, seorang karyawati. Pria berinisial T ini ditangkap di wilayah Jakarta Pusat tadi malam.
"T berhasil kami amankan dan ditangkap di daerah Duku Atas, malam tadi," ujar Kapolres Jakarta Pusat, Komisaris Besar AR Yoyol Selasa 24 Juli 2012.
Dugaan awal, T dan beberapa kawannya yang masih buron ingin merampok. Yoyol mengatakan, motif perampokkan dibuktikan dengan hilangnya telepon genggam milik korban. "HP milik korban di ambil oleh T dan teman- temannya," kata Yoyol. Saat ini polisi masih memburu empat lain.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul pukul 22.00 WIB. Angkot ini memang biasa melayani warga Jakarta saat memasuki tengah malam seiring selesainya tugas angkutan reguler.
IS menceritakan, saat naik, di dalam angkot sudah ada lima orang laki-laki yang seolah tidak kenal satu sama lain. Warga Tanah tinggi, Jakarta Pusat itu naik dari kawasan Bendungan Hilir menuju rumahnya.
Begitu angkot melintas di kawasan Lapangan Banteng para penumpang laki-laki itu mulai menggerayangi tubuh IS.
Saat pelaku mulai melaksanakan aksi bejatnya, sang sopir langsung mematikan lampu di dalam angkot agar tidak terlihat para pengendara lain. "Saya dicekik, lalu ditidurin di bawah angkot itu, mereka langsung mencopoti baju saja. Saya melawan dan berteriak sepanjang jalan," ujar IS.
Tepat di depan Mako Kostrad, sepasang suami istri yang sedang melewati jalan itu mendengar teriakan perempuan. Karena penasaran, mereka memacu kendaraannya mengikuti angkot dengan nomor polisi B 1106 VTX.
Setelah dikejar, perempuan yang ada di dalam mobil angkutan umum itu, langsung dibuang di depan Mahkamah Agung, Jalan Medan Merdeka Utara. Dia langsung berinisiatif untuk menghubungi kantor polisi terdekat melaporkan kejadian tersebut.
Berteduh Sambil Main HP, 3 Anggota TNI Tersambar Petir di Dekat Mabes Cilangkap
Tiga orang anggota TNI tersambar petir di depan kawasan Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur. Hal itu diungkap Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Nugraha Gumilar.
