Tiga Hari Perajin Tempe Bekasi Mogok Produksi

Rencana Mogok Ribuan Perajin Tahu dan Tempe
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Sebagai bentuk solidaritas dan protes terhadap kenaikan harga bahan baku, seluruh perajin tahu dan tempe di Bekasi, Jawa Barat, akan ikut aksi mogok produksi bersama dengan perajin se - Jawa Barat. Mogok produksi akan dimulai hari ini, Rabu 25 Juli hingga Jumat, 27 Juli 2012.

"Harga kedelai kali ini paling tinggi sepanjang pabrik kami memproduksi tahu selama tiga generasi, kami tentu saja keberatan karena harga yang sudah tinggi jarang bisa turun kembali," ujar Neneng Romdoni, pengrajin tahu Al Ishlah kepada VIVAnews.

Aksi mogok produksi dilakukan mengikuti imbauan yang diterima para pengrajin tahu tempe dari Koperasi Tahu Tempe Indonesia (KOPTI) Jawa Barat.  Imbaun itu diterima dalam bentuk surat edaran, pekan lalu.

Dalam surat itu, KOPTI menyebut hal yang melatarbelakangi aksi mogok produksi semata-mata karena kenaikan harga kacang kedelai yang sudah tidak bisa terbendung.

Pengrajin meminta pemerintah turut andil dengan mengeluarkan kebijakan strategis terhadap komoditas kedelai di pasaran. Salah satunya, dengan menghapus bea masuk kedelai impor.

Dalam beberapa pekan ini harga kedelai naik secara bertahap.Bulan lalu harganya masih Rp670 ribu per kuintal, dan sekarang sudah mencapai Rp800 per kuintal. Meski bisa diproduksi, tapi hasil produksi perajin belum tentu bisa dijual dengan harga mahal.

"Karena harga jual otomatis harus mengikuti biaya produksi, kalau harganya dipertahankan tapi ukurannya diperkecil bisa kena protes dari pedagang," katanya.

Neneng menjelaskan, usaha milknya bisa memproduksi 120 papan tahu yang masing-masing berisi 100 buah setiap harinya. Tahu tersebut disuplai kepada 30 pedagang gorengan yang menyebar di Kota Bekasi. Dengan adanya aksi mogok produksi selama tiga hari, otomatis para pedagang gorengan tak akan mendapat pasokan.

Kepala Bidang Usaha Kecil Menengah (UKM) Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kota Bekasi, Narlisman mengatakan, pemerintah daerah tidak bisa berbuat banyak terhadap naiknya harga kacang kedelai dan aksi mogok yang akan dilakukan perajin tempe.

"Itu hukum pasar, apalagi bahan pokok impor. Pemerintah kota tak bisa apa-apa," katanya.

Bukan Hina Pemain Korea Selatan, Ernando Minta Maaf dan Jelaskan Alasan Joget Usai Gagalkan Penalti
Ghea Indrawari

Belum Kepikiran Nikah, Ternyata Ini Kriteria Pria Idaman Ghea Indrawari

Namun di usianya sekarang ini, Ghea Indrawari merasa masih ada banyak hal yang perlu ia lakukan sendiri termasuk mengejar kariernya di industri hiburan.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024