Malu Diusir dari Kelas, AAS Tak Mau Sekolah Lagi

ASS, siswi korban penculikan jalani tes psikologi
Sumber :

VIVAnews - Perlakuan Sekolah Budi Utomo, Depok, terhadap AAS siswi kelas IX korban penculikan dan perkosaan, membuat korban trauma dan depresi berat. Setelah diusir dari sekolah, siswa kelas tiga itu tidak punya keinginan untuk sekolah lagi.
    
Ditemui VIVAnews di rumahnya di kawasan Jalan Lamandau, Sukmajaya Depok, Jawa Barat, AAS memastikan tidak mau sekolah lagi. Rasa malu membuatnya tidak percaya diri, dan akan mengganggu konsentrasinya saat belajar.

"Saya tidak mau kembali ke sekolah itu. Saya takut dan malu. Biarlah saya belajar di rumah saja," kata AAS, Kamis, 11 Oktober 2012.
       
Rasa trauma AAS, juga turut dirasakan kedua orangtuanya, Viktor dan Reudan. Menurut mereka, anaknya belakangan ini sangat gelisah, dan dirundung rasa cemas yang datang secara tiba-tiba.
     
"Susah untuk tidur. Bawaannya gelisah terus. AAS bilang kalau dia merasa takut," kata Viktor.
      
Setelah menerima pengalaman pahit menjadi korban penculikan dan perkosaan, AAS, justru tidak mendapat dukungan semangat dari lingkungan sekolahnya. Yayasan Budi Utomo tempatnya menimba ilmu justru mengusirnya karena keberadaannya takut mempengaruhi siswa lain.

Setelah dilakukan mediasi dengan pihak terkait di Kota Depok, AAS akhirnya bisa kembali ke sekolah. Tapi gadis itu merasa terlanjur dipermalukan di sekolah.

Saat upacara bendera pada hari Senin lalu, sekolah mengumumkan tidak akan menerima siswa yang telah mencemarkan nama baik sekolah. Saat masuk kelas, seorang guru juga mengusir AAS.

Hakim MK Bacakan 14 Amicus Curiae, Termasuk Punya Megawati
Ilustrasi-Pilkada Serentak di Indonesia

Bawaslu Sebut Bansos dan Penggantian Pejabat Daerah Jadi Aspek Pengawasan Pilkada 2024

Bawaslu menyatakan bahwa bantuan sosial (bansos) dan penggantian pejabat daerah menjadi aspek pengawasan dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024