- Antara/ Fanny Octavianus
VIVAnews - Pemilihan Kepala Daerah yang berlangsung di Kota Bekasi rupanya dimenangkan oleh Golongan Putih atau Golput atau orang yang tidak memberikan hak suara. Hasil penghitungan cepat Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengungkapkan bahwa hanya 48,81 persen pemilih yang aktif. Sementara hampir 52 persen adalah Golput.
Tidak adanya tokoh yang cukup menonjol, begitu kesimpulan survei LSI, menjadi penyebab utama tingginya jumlah Golput. "Tidak ada tokoh yang cukup menonjol untuk menarik minat pemilih datang ke Tempat Pemilihan Suara (TPS)," kata Direktur Eksekutif Citra Publik Indonesia (CPI) - Lembaga Survei Indonesia (LSI) grup, Anggoro, Minggu 16 Desember 2012.
Selain soal ketokohan, alasan lain adalah hari pemilihan yang bertepatan dengan hari libur. Banyak warga yang memilih pergi berlibur daripada ikut memilih.
Kebanyakan Golongan Putih (Golput), diklasifikasikan sebagai pemilih menengah ke atas dengan tingkat konsumsi berita yang tinggi. "Karena tingkat konsumsi berita yang tinggi, mereka cukup mengetahui positif dan negatif para calon walikota," kata Anggoro.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya bahwa hasil penghitungan cepat atau quick count yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI), pasangan Rahmat Effendi - Ahmad Syaikhu menang dalam Pilkada ini. Pasangan nomor urut empat itu memperoleh 43,87 persen.
Margin of error dalam hitung cepat ini hanya 1 persen. Sementara vote turn out (tingkat partisipasi pemilih) hanya 48,81 persen.
Sedangkan Ketua KPU Kota Bekasi, Tubagus Hendy Irawan, mengatakan bahwa KPUD tidak akan menggelar hitung cepat. "Kami hanya akan melakukan penghitungan normal yang resmi," katanya.