Hidayat: Sistem Ganjil-Genap, Bagaimana Nasib RI 1?

Jokowi dan Hidayat Nur Wahid.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid mengkritisi sistem ganjil-genap untuk mengurai kemacetan. Metode ini harus dikaji lebih dalam sebab sarana transportasi alternatif belum tersedia.

Hidayat mengatakan, banyak warga yang memiliki mobil dan motor hanya satu, sehingga tak menutup kemungkinan akan melakukan pelanggaran dengan membuat nomor lain.

"Kalau yang punya satu motor, besoknya harus berangkat naik apa? Kalau diberlakukan untuk keseluruhan atau sebagian, bagamana RI 1, RI 2, B1 dan B2," kata Hidayat, Jumat 21 Desember 2012.

RI 1 dan RI 2 adalah pelat kendaraan milik presiden dan wakil presiden. Hidayat minta Gubernur DKI Joko Widodo mengkaji soal ini.

"Jadi beliau harus berani cari alternatif terobosan, tapi ganjil genap harus bisa melalui kajian. Kami harap Pak Jokowi pikirkan dengan serius, karena saya yakin dia tidak ikut yang lain yang hanya berwacana. Kita tunggu saja realisasinya," kata Hidayat yang sempat ikut bertarung di Pilkada DKI Jakarta 2012 itu.

Metode ganjil dan genap ini seharusnya dimunculkan sejak perdebatan cagub dan cawagub lalu, tentang bagaimana caranya mengurai kemacetan. "Jadi kalau disampaikan sekarang, itu bukan ide orisinal Jokowi. Tapi kami apresiasi dia," lanjutnya. (umi)

Depok Jadi Tuan Rumah Pembukaan Pendaftaran PPK untuk Pilkada 2024
Ilustrasi konser musik.

Diduga Terganggu, Komika Usir Ibu Menyusui dan Bayinya saat Pertunjukkan

Komika Amerika Serikat (AS) Arj Barker memancing kontroversi setelah aksinya mengusir seorang ibu yang sedang menyusui bayinya di tengah pertunjukan.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024