VIVAnews - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menemui ratusan mahasiswa dan pedagang yang menggelar aksi unjuk rasa menolak penggusuran di Stasiun Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin 31 Desember 2012. Mereka berupaya mencari penyelesaian masalah penggusuran yang direncanakan oleh PT Kereta Api Indonesia di stasiun itu.
Namun, Komnas HAM mengaku mengalami kesulitan melakukan dialog dengan PT KAI. "Sejak tanggal 11 Desember lalu hingga hari ini, telepon saya cuma diangkat satu kali oleh Dirut PT. KAI," kata Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai, di depan pengunjuk rasa.
Tak hanya itu, Natalius menambahkan, surat yang dikirim Komnas HAM terkait rencana penggusuran tersebut juga tidak pernah dibalas oleh PT KAI. "Jika begini terus dan kalau sampai terjadi penggusuran, PT. KAI bisa kena dua pasal, pasal kriminalisasi dan penyerobotan hak," teriak Natalius. Jika penggusuran tetap dilakukan, lanjut dia, Komnas HAM akan memperkarakan penggusuran yang dilakukan PT KAI.
Saat ini, ratusan mahsiswa dan pedagang menggelar aksi unjuk rasa di depan Stasiun UI. Akibat aksi ini, layanan pengguna KRL sedikit terhambat karena massa menggelar aksinya di depan pintu masuk stasiun. Guna menghindari adanya kericuhan, sejumlah personel gabungan telah disiagakan di lokasi unjuk rasa. (eh)
Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
Koordinator TPDI (Tim Pembela Demokrasi Indonesia), Petrus Salestinus mengingatkan kepada Kejaksaan Agung agar tidak itu tidak menjadi bahan santapan para pejabat. Sebab,
