Ahok: Belajar Transportasi Tak Perlu ke Kolombia

Jokowi dan Ahok Hadiri Rapat Perdana DPRD
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVAnews - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, hari ini mengundang mantan Duta Besar RI untuk Kolumbia, Michael Manufandu, dan mantan Menko Perekonomian Dorodjatun Kuntjoro Djakti. Mereka diminta pendapat soal manajemen pengelolaan Bus Rapid Transit (BRT).

Cerita Pilu Istri dari YouTuber Palestina, Lebaran Malah Jadi Tahanan Kota

Ahok, sapaan akrab Basuki, mengakui sistem transportasi BRT di Kolombia dengan menggunakan Bus Trans Millenia sudah cukup baik. Sehingga ia merasa DKI Jakarta perlu belajar teknologi BRT dari negara tersebut. 

"Kami ingin tahu seperti apa kondisi di sana. Jadi untuk apa jauh-jauh datang ke Kolombia, lebih baik undang saja yang berpengalaman disana," ujar Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis 10 Januari 2013.

Viral! Aksi Tak Terpuji Pengemudi Klakson Iringan Jenazah Babe Cabita, Tuai Kecaman Netizen

Ahok mengatakan, dalam pertemuan tersebut, Michael dan Daradjatun memaparkan konsep BRT di beberapa negara. Michael yang telah lama menetap di Kolombia, menunjukkan foto-foto angkutan Trans Millenia di Kolombia dan manajemen transportasi di sana.

"Pak Michael berbagi pengalaman tentang manajemen disana, sedangkan Pak Kuntjoro kan telah berpengalaman di luar negeri, ia juga sering memberikan masukan sejak zaman kepemimpinan Bang Yos," katanya.

Presiden Jokowi: Selamat Idul Fitri 1445 H, Semoga Kita Bisa Saling Memaafkan

Faedah Busway

Mantan Dubes RI untuk Kolombia, Michael Manufandu, membenarkan bahwa Ahok meminta dirinya untuk menceritakan tentang manajemen transportasi di Kolombia, khususnya di Bogota yang dilalui jalur Bus Trans Millenia. "Saya bercerita tentang manajemen transportasi di sana untuk berbagi pengalaman dengan pemprov yang tengah membangun busway supaya lebih baik," kata Michael.

Menurutnya, pembangunan Bus Trans Millenia di Bogota dapat menekan angka kemacetan cukup tinggi dan membuat masyarakat beralih dari kendaraan pribadi. "Pengalaman di Kolombia, jumlah penumpang Trans Millenia dari 400 ribu naik menjadi 2 juta penumpang. Itu karena tarifnya murah dan nyaman, dari orang miskin sampai kaya naik bus itu. Kemacetan pun akhirnya berkurang," terangnya.

Tidak hanya itu, lanjut Michael, Bogota pun meningkatkan tarif parkir dibeberapa daerah dan menaikkan harga bahan bakar minyak. "Sehingga kalau orang pakai mobil pribadi, beli BBM dengan harga lebih mahal. Sehingga dia akan sadar lebih banyak cost yang dikeluarkan, dan lebih murah menggunakan Trans Millenium," ujarnya. (ren)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya