- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Farhat Abbas dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Anton Medan dengan tuduhan mengina etnis Tionghoa. Farhat dilaporkan dengan nomor LP 86/I/2013/PMJ/Dit Reskrimsus. Farhat membantah bahwa kicauan lewat akun twitternya itu menghina etnis Tionghoa.
Menurut Farhat, dirinya tidak bermaksud menghina Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama, pada akun twitternya @farhatabbaslaw yang menyebutkan kata-kata Cina. Dia mengaku hanya ingin berkomentar mengenai pelat nomor saja, karena Ahok selalu berkoar-koar tentang pelat nomor B 2 DKI yang dijual pada swasta.
"Mungkin hanya perasaan mereka saja. Saya tidak bermaksud menghina. Memang benarkan dia (Ahok) orang Cina? Namanya saja Ahok. Saya hanya komentar soal pelat nomor" kata Farhat saat dihubungi VIVAnews, Kamis 10 Januari 2013
Terkait tuduhan itu Farhat mengaku tidak akan menanggapi laporan Anton Medan lewat lembaga Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI). Selain itu, kata dia, dalam laporan terselip muatan politis atas pencalonan dirinya menjadi presiden.
"Saya akan biarkan saja. Saya tidak akan menanggapi laporan itu. Menurut saya itu hanya ingin menghalangi saya jadi presiden saja. Anton Medan tidak punya twitter dia hanya dengar dari orang saja" kata Farhat.
"Saya hanya mengomentari masalah pelat nomor saja, tidak perlu dibesar-besarkan. Yang kami butuhkan adalah kata-kata saya Indonesia bukan saya Cina atau suku apa," tutup Farhat. (eh)
Pilgub Sumut 2024, Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran ke PDI Perjuangan
Gubernur Sumut periode 2018-2023, Edy Rahmayadi diwakili tim pemenangan mengambil formulir pendaftaran sebagai bakal calon Gubernur Sumut 2024, di Kantor DPD PDIP Sumut.
