Farhat: Kata-kata 'Cina' itu Maksudnya Memuliakan

Farhat Abbas
Sumber :
  • Rizky Sekar Afrisia/ Vivanews

VIVAnews - Pengacara Farhat Abbas menuding pelaporan dirinya terkait komentarnya di akun Twitter hanya mencari momen belaka. Sebelumnya, dia dilaporkan oleh Anton Medan bersama kuasa hukumnya Ramdan Alamsyah akibat komentarnya yang dinilai rasis.

Farhat mengaku heran atas pelaporan Ramdan terhadap dirinya. Pasalnya menurut dia, sebelumnya Ramdan adalah kuasa hukum tim sukses Fauzi Bowo yang melaporkan Ahok-Jokowi pada Pemilukada lalu. Sekarang, kata Farhat, Ramdan malah berbalik membela Ahok.

"Ramdan ini cari muka. Kenapa dia berbalik ke Ahok," kata Farhat saat dihubungi VIVAnews, Kamis 10 Januari 2013.

Dia melanjutkan, pelaporan ini menjauh dari inti permasalahan yang dinyatakan dalam akun Twitternya. Komentar itu menurut Farhat adalah soal kritik dirinya terhadap Ahok yang dinilainya sudah mendiskreditkan kepolisian.

Dia menambahkan, baiknya Anton Medan mendamaikan permasalahan ini, bukan malah memperkeruh suasana. "Dia itu kawan saya. Seharusnya Anton itu cek dulu twit-twit saya. Dia juga harusnya mendamaikan masalah ini, bukan memperkeruhnya. Saya juga tidak pernah dihubungi dia," Ujar Farhat.

Farhat menuturkan, saat ini sudah bukan saatnya membicarakan masalah tentang suku dan ras. Saat ini yang harus dijunjung adalah persatuan untuk seluruh rakyat Indonesia. Tidak ada tendensi apapun dalam kicauannya ketika itu.

"Memang ada kata-kata 'Cina', itu maksudnya memuliakan etnis Cina. Karena di zaman penjajahan Belanda dulu etnis ini diistimewakan. Tidak ada maksud merendahkan," tuturnya.

"Bukan saatnya lagi bicara Cina, Ambon, Jawa. Ini soal Indonesia. Makanya saya cetuskan gerakan ini Indonesia. Saya justru memrotes, jika panggilan 'Cina' dianggap rasis. Kenapa panggilan 'Pribumi' tak demikian. Kalau kalian tersinggung, saya minta maaf," ujar Farhat. (adi)

Freeport Boss Meets Jokowi to Discuss Mining Contract Extension
Ilustrasi pelaku

Sopir Taksi Online yang Todong Penumpang Wanita dan Minta Rp100 Juta Jadi Tersangka

Polisi telah menangkap sopir taksi online yang menodong dan melakukan pemerasan terhadap penumpang wanitanya.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024