Ayah Paksa Anak Kandung Berhubungan Seks

Sexual harrasment illustration
Sumber :

VIVAnews - Kasus pelecehan seksual terhadap anak kembali terjadi. Kali ini terjadi di Kota Depok, Jawa Barat. Ironisnya, pelaku perbuatan bejat itu adalah ayah kandung si anak.

Aksi pelaku, Ruslan (33), terkuak setelah warga memergokinya tengah menggagahi IS (15), anak kandungnya, di sebuah losmen bale-bale PWRI Kelurahan Todung, Bojonggede, Minggu 13 Januari 2013. Alhasil keduanya pun langsung diarak warga ke kantor polisi. Tidak hanya itu, Ruslan si pria cabul ini bahkan nyaris diamuk warga.

Kapolsekta Bojonggede Komisaris Bambang Irianto menuturkan, peristiwa itu bermula ketika Ruslan menjemput sang anak yang bekerja di sebuah tempat hiburan malam. Rupanya, niat mesum Ruslan untuk menggagahi IS sudah dipendam cukup lama. Bapak enam anak itu bahkan mengaku, ingin menikahi IS jika nanti sang istri telah tiada.

“Si pelaku mengancam akan membocorkan pekerjaan IS jika tak dilayani. Si pelaku yang merupakan ayah kandung ini sempat menggerayangi tubuh mungil IS,” kata Bambang pada VIVAnews.
         
Namun, lanjut Bambang, belum sempat melakukan hubungan layaknya suami istri, si anak keburu teriak hingga memancing warga sekitar. Khawatir amuk massa berlebihan, sebagian warga menggelandang keduanya ke Mapolsekta Bojonggede.  

“Saat ini kasusnya sudah kami limpahkan ke Mapolresta Depok Unit Perlindungan Perempuan dan Anak. Pengakuan korban, aksi bejat sang ayah telah berlangsung cukup lama,” demikian Bambang.

Nasdem Bakal Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, PKS Sebut Surya Paloh Cantik Bermain Politik

Diberitakan sebelumnya, Komisi Nasional Perlindungan Anak mengungkapkan bahwa mayoritas pelaku kekerasan terhadap anak adalah . "Yaitu orangtua kandung, tiri, kakak, kerabat dari keluarga, paman, guru, sopir, tukang kebun, dan tetangga," kata Arist Merdeka Sirait, Ketua Komnas PA. (eh)

Ilustrasi anak sekolah

Jangan Ragu Masukkan Anak ke PAUD Bun, Ini 5 Manfaat Pentingnya

Pendidikan Usia Dini (PAUD atau Preschool) yang berkualitas tak hanya mempersiapkan anak-anak untuk masuk sekolah dasar, tetapi juga membentuk kesejahteraan emosional.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024