Jurnalis Diintimidasi Saat Demo di Depan Kantor Nasdem

Surya Paloh.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews – Demonstrasi di depan kantor pribadi Surya Paloh, pemilik Metro TV dan penggagas NasDem, berakhir ricuh. Wartawan yang meliput aksi demonstrasi di kawasan Menteng itu, Rabu 16 Januari 2013, diintimidasi.

Aksi demonstrasi digelar oleh Luviana – asisten produser Metro TV yang di-PHK secara sepihak oleh Surya Paloh – dan rekan-rekannya yang berjumlah 19 orang. Ketika demonstrasi tengah berlangsung, sekitar 30 orang tiba-tiba langsung ke luar dari kantor Partai NasDem dan melakukan kekerasan kepada massa aksi.

Ke-30 orang itu mengejar pendemo yang berjumlah lebih sedikit dari mereka, sehingga mereka kocar-kacir. Kaca mobil komando yang dibawa oleh para demontran pun dihancurkan. Tak hanya itu, wartawan TVRI yang meliput kejadian itu dipaksa untuk menghapus gambar demontrasi ini.

Wartawan yang meliput melalui BlackBerry juga diminta untuk menghapus tulisan dan foto yang tersimpan di dalam BlackBerry mereka. Saat ini demonstrasi sudah selesai, namun belasan polisi masih berjaga di lokasi kejadian.

Aliansi Jurnalis Independen Jakarta mengecam dan mengutuk pelaku kekerasan terhadap Luviana dan para jurnalis itu. Untuk diketahui, kasus Luviana mencuat awal tahun 2012 dan hingga kini tidak ada penyelesaiannya. Luviana di-PHK tanpa melakukan kesalahan. Metro TV menghentikan gaji luviana sejak Juni 2012 meskipun belum ada putusan tetap dari pengadilan terhadap PHK tersebut.
 
Luviana adalah pengurus dan anggota AJI Jakarta. Saat ini AJI Jakarta sedang mendampinginya dalam kasus ini secara litigasi dan non litigasi bersama LBH Pers, Aliansi Melawan Topeng Restorasi, dan Aliansi Sovi (Solidaritas Perempuan untuk Luviana).
 
“AJI Jakarta meminta kepolisian mengusut dan menyeret pelaku kekerasan dan pengrusakan alat-alat demontrasi oleh orang-orang yang berhamburan dari kantor Partai NasDem,” kata Ketua AJI Jakarta, Umar Idris. (umi)

Pelatih Timnas Brasil Peringatkan Real Madrid soal Endrick
Penyakit Demam Berdarah di Jakarta dikatakan meningkat sejak memasuki tahun 2024.

Waspada! Demam Berdarah Mengganas, Jakarta Jadi Episentrum dengan 35 Ribu Kasus

Angka kasus demam berdarah di Indonesia kembali meningkat. Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan hingga Kamis sore 28 Maret 2024 tercatat sudah ada 390 kematian

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024