Penipu Jual Tiket Pesawat Murah Lewat SMS Dibekuk

ilustrasi sms
Sumber :
  • theexpiredmeter.com
VIVAnews
Relawan Prabowo Batal Gelar Aksi, Polisi Berlakukan Pengalihan Arus Situasional Depan MK
- Sebanyak enam pelaku penipuan promo penjualan tiket pesawat murah yang biasa disebarkan melalui SMS ditangkap aparat Subdit Reserse Mobil Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Komplotan ini sudah beroperasi sejak tiga tahun lalu dengan korbannya ratusan orang.

Perkembangan Terbaru Pengobatan TBC Resisten Obat, Bikin Cepat Sembuh dengan Obat Ini!

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, menjelaskan pelaku mengirimkan SMS ke nomor
Alasan Nikita Willy Biarkan Baby Issa Makan Sambil Ngantuk
handphone secara acak. Biasanya SMS itu dibalas oleh korban yang menyetujui dengan penawaran harga yang ditawarkan.

"Mereka menjalankan bisnis penawaran tiket murah dengan menggunakan situs www.artha-travel.com dan www.asiatravel.com.

Sindikat ini bisa meraih keuntungan dari menipu perharinya mencapai Rp600 ribu sampai Rp10 juta," ujar Rikwanto, Jumat 15 Februari 2013.


Enam pelaku yang diamankan, yakni  AL, IL, SU, S, WW, dan A. Sementara Otak pelaku adalah AL karena dia yang paling mengerti soal teknik informasi.

Dari mereka petugas menyita 26
handphone
, 70 buah modem, delapan unit laptop, dan ratusan SIM Card.


Petugas juga menyita tujuh rekening untuk menampung uang transferan korban berikut 12 kartu ATM dan sebuah mesin faksimile.


"SIM Card ini digunakan untuk gonta-ganti nomor telepon agar tidak dapat dilacak. Jadi saat korban sudah transfer uangnya, kemudian nomor yang sudah diketahui korban tidak akan mereka gunakan lagi," ucap Rikwanto.


Rikwanto menambahkan, selain menjalankan bisnis penjualan tiket, para pelaku juga melakoni bisnis penjualan senjata ilegal melalu situs www.gudangsenjata.com. "Tapi untuk penjualan senjatanya itu fiktif. Mereka tidak benar-benar menjual senjata," kata dia.


Modus


Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan, mengatakan setiap harinya para pelaku akan menyebar SMS ke 30 ribu nomor menggunakan www.smscaster.com kemudian memasukkan nomor secara acak.


Tidak sedikit yang tergiur kemudian menghubungi nomor pengirim SMS tersebut. Saat korban sudah masuk perangkap, para pelaku akan menerima telepon layaknya operator travel.


Kemudian meminta korban untuk melakukan reservasi, di situ pelaku membuka website maskapai yang diinginkan korban untuk memberikan nomor kode
booking
dan jumlah pembayaran yang harus diselesaikan.


Setelah melakukan pembayaran, korban langsung menghubungi pelaku untuk konfirmasi. "Tapi saat korban ingin mencetak tiket ternyata tiket telah di-
cancel
karena pembayaran tidak dilakukan sehingga korban akan melakukan komplain terhadap pelaku," kata Herry.


Selanjutnya, apabila korban menghubungi pelaku kembali dan mengajukan
hard complain
, maka para pelaku akan langsung menutup telepon dan tidak akan menerima telepon korban. "Di situlah mereka mengganti SIM Card," ujarnya. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya