- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kommbes Pol Rikwanto mengatakan siswi MA mengalami trauma karena mendapat perlakuan asusila dari oknum guru di SMA 22 Jakarta. Trauma itu dialami selama berbulan-bulan.
"Ini kan siswi kelas tiga menjelang ujian, jadi sebenarnya sejak Juli itu korban trauma," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat 1 Maret 2013.
Menurut Rikwanto, trauma itu menimbulkan perubahan yang aneh pada sikap MA. Sehingga, orangtua MA menjadi curiga pada perubakan sikap anaknya itu. Karena perubahan sikap itu pula, orangtua MA menjadi tahu apa yang terjadi terhadap anaknya.
"Gelagat itu dilihat orangtuanya, setelah didesak dia masih ragu karena mau ujian, masih trauma," kata Rikwanto. "Perilakunya berubah dari sehari-hari."
Sebelumnya, siswi MA ini melaporkan Guru T yang juga merupakan Wakil Kepala Sekolah di SMAN 22 Jakarta Timur ke polisi. MA mengaku mendapat perlakuan asusila dengan ancaman pengurangan nilai mata pelajaran.
Guru T sudah membantah tuduhan ini. Menurut dia, segala tuduhan yang diarahkan kepadanya tidak benar. Mendapat tuduhan, Guru T malah menuding guru lainnya, Y. Menurutnya, MA dan Y menjalin hubungan kasih. (umi)
Seluruh Personel AD, AL dan AU Dilarang Pakai iPhone, Bolehnya Samsung
Keputusan tersebut diambil menyusul hasil pertemuan gabungan angkatan darat (AD), laut (AL), dan udara (AU). Namun, untuk HP Android, khususnya Samsung, tetap boleh.
