Kerap Dijadikan Tempat Maksiat, Hotel di Depok Disegel

Hotel Duta Residence di Depok disegel
Sumber :
  • Darmawan/Depok
VIVAnews -
Verrell Bramasta Berharap Prabowo-Gibran Lebih Fokus Pada Kemajuan Anak Muda
Dinilai kerap dijadikan ajang prostitusi dan peredaran minuman keras, Hotel Duta Residence disegel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Depok, Kamis 14 Maret 2013.

Terpopuler: Beda Sikap Ria Ricis-Teuku Ryan Perlakukan Orang Tua, Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia
      
Chandrika Chika Terjerat Kasus Narkoba, Terkena Kutukan Podcast Deddy Corbuzier?
Penyegelan hotel kelas melati di kawasan Sukmajaya itu sempat berjalan tegang, lantaran adanya upaya perlawanan dari pihak manajemen. Namun setelah diberi pengarahan oleh sejumlah petugas Satpol PP dan Polisi, penyegelan akhirnya berjalan lancar.
      

Petugas memasang kertas segel di depan pintu hotel, ruang kafe dan beberapa kamar penginapan.


Kasat Pol PP Depok Gandara Budiana, mengatakan penyegelan dilakukan karena peruntukan bangunan maupun izinnya tak sesuai dengan kegiatan operasional yang berlangsung di hotel tersebut.

      

"Awalnya izinnya untuk kos dan kontrakan. Namun pada kenyataannya malah dijadikan hotel kelas melati yang di mana izin kegiatannya belum ada. Tak hanya itu saja, banyak juga aduan dari masyarakat sekitar yang mengeluh dengan kegiatan negatif di dalam hotel ini," kata Gandara kepada
VIVAnews
.

     

General Manager Hotel Duta Residence, Edward Chaniago, membantah keras Hotel Duta Residence dijadikan tempat maksiat. Edward mengatakan apa yang dituduhkan pada pihaknya sama sekali tidak mendasar.

   

"Sama sekali tidak ada itu yang namanya bisnis prostitusi, judi ataupun minuman keras. Itu hanyalah isu yang kami yakin sengaja dibuat oleh segelintir oknum yang tidak bertanggungjawab," ucapnya.

     

Terkait perihal perizinan, Edward menegaskan sampai saat ini proses perizinan masih terus berjalan. Edward pun mengklaim jika pihaknya telah mendapat izin dari warga sekitar. Selain itu, menurutnya, sekitar 95 persen pekerjanya adalah warga sekitar.


"Kami turut menyumbang lapangan kerja dan pendapatan daerah. Perlu diketahui, kami jamin apa yang dituduhkan pada hotel ini sama sekali tidak benar. Karena kami sangat selektif menerima tamu. Apalagi kami juga memiliki badan pengawas yang merupakan dari warga sekitar," tutur Edward. (eh)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya