- VIVAnews/Adri Prastowo
VIVAnews - Polisi menduga tiga belas pemerkosa gadis di bawah umur berinisial N rata-rata masih duduk di bangku sekolah. Kepala Bidang Humas Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur, Komisaris Didik Haryadi, mengatakan saat ini sebagian pelaku yang sudah ditangkap diperiksa di Mapolda Metro Jaya untuk pengembangan lebih lanjut.
"Tiga belas orang yang diduga pelaku pemerkosaan terhadap "N" itu juga masih masuk kategori anak di bawah umur," kata Didik Haryadi, Jumat, 15 Maret 2013.
Saat ini enam pelaku yang sudah ditangkap diperiksa di Polda Metro Jaya. Beberapa dari mereka masih ada yang sekolah. Sementara itu, Kapolres Jakarta Timur, Komisaris Besar Mulyadi Kaharani, menjelaskan kini kasus pemerkosaan itu ditangani Polda Metro Jaya.
"Sekarang lagi ditangani oleh Polda Metro Jaya, tunggu saja nanti siang Polda Metro Jaya akan merilis kasus itu bersamaan dengan kasus mutilasi di Ancol," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, seorang anak sekolah di bawah umur diduga mengalami perkosaan oleh 13 pemuda. Berawal saat korban berkenalan dengan seseorang melalui situs jejaring sosial Facebook. Kemudian korban melakukan pertemuan dengan orang tersebut, Senin 11 Maret 2013. Pelaku ternyata sudah memiliki niat buruk terhadap N.
N diajak ke suatu tempat, dimana teman-teman pelaku sudah menunggunya. Gadis yang masih duduk di kelas I SMK di Jakarta Timur itu diperkosa secara bergantian di kebun singkong, dekat lapangan Tuma Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Korban yang masih berusia 15 tahun itu, mengalami luka pada alat vitalnya dan dilarikan ke Rumah Sakit Polri.
"Ditemukan ada kekerasan pada alat kelaminnya," kata dr Arif Wahyono, Ahli Forensik, di RS Polri, Kramat Jati.
Menurut Arif, mental dan psikologi korban sangat terpukul atas kejadian tersebut. Kini korban masih trauma. "Peristiwa seperti ini sangat besar sekali dampaknya tehadap anak-anak," katanya. (adi)