PKS Bekasi Bantah Kadernya Ikut Ditangkap Densus 88

Lokasi penggerebekan terduga teroris di Bekasi
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
Sekjen Golkar Tegaskan Munas Tak Bisa Dimajukan Sebelum Desember 2024
- Detasemen Khusus 88 menggerebek sebuah gudang pembuatan furniture, di Kampung Babakan RT 002 RW 003 Jalan Laimun, Mustikasari, Mustikajaya, Bekasi, Jawa Barat, yang digunakan untuk menyimpan bom pipa, senjata api dan perhiasan emas hasil rampokan.

Hasbi Hasan Dituntut 13 Tahun Bui, Pengacara: Tak Rasional, Seperti Balas Dendam

Warga mengetahui gudang tersebut milik Edy Novian, kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang saat Pilkada Kota Bekasi dan Pilgub Jawa Barat, adalah koordinator konsumsi untuk saksi dari PKS di tiap-tiap TPS di Bekasi.
CEO Freeport Temui Jokowi di Istana, Bahas Smelter hingga Perpanjangan Izin Tambang


"Tadi kami sudah konfirmasi, tidak ada kader PKS bernama Edy Novian," kata Ketua Bidang Humas DPD PKS Kota Bekasi, Ariyanto Hendrata, Jumat, 15 Maret 2013.


Ariyanto juga membantah Edy yang ditangkap Densus 88, adalah koordinator konsumsi bagi saksi dari PKS di Pilkada dan Pilgub Jawa Barat.


"Kalaupun ada orang yang pernah membantu konsumsi saksi kami, itu sifatnya sukarela. Kami tidak bisa melarang masyarakat memberikan bantuan," kata Anggota Komisi B, di DPRD Kota Bekasi itu.


Menurut Ariyanto, dia menyayangkan adanya pihak-pihak tertentu yang menggunakan momen penggrebekan oleh Densus 88 ini untuk menjatuhkan citra PKS di mata masyarakat Kota Bekasi.


"Tahun ini, adalah tahun politik. Tapi, jangan gunakan segala cara untuk memperburuk citra kami, hanya untuk kepentingan 2014. Kami sadari saat ini banyak pihak-pihak yang ingin menjatuhkan kita. Itu terlihat dari banyak kasus yang muncul, dan salah satunya adalah mencoba mengkait-kaitkan tersangka teroris sebagai kader PKS," katanya.


PKS sudah sepakat bila aksi terorisme adalah tindak pidana kriminal. Pelakunya harus ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku.


"PKS ini partai kader yang ideologinya adalah menjaga nilai-nilai keislaman yang anti kekerasan. PKS tidak pernah membenarkan ada kadernya yang menjadi seorang teroris," kata mantan Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) cabang Bekasi itu.


Penggerebekan kelompok teroris di Bekasi ini berawal dari aksi perampokan di sebuah toko emas di kawasan Tambora, Jakarta Barat, Minggu 10 Maret 2013 lalu. Dalam peristiwa itu, mereka menggasak emas 1,5 kg senilai Rp500 juta.


Kepolisian yang memburu kawanan perampok itu dalam proses pengembangan kasus mendapati sejumlah fakta di luar dugaan. Salah satunya, perampok itu diduga kuat terkait jaringan teroris. Ini penangkapan kawanan teroris perampok toko emas di Bekasi. (Umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya