Pembunuh Pengusaha Bekasi Mengaku Sakit Hati

Polisi lakukan identifikasi mobil milik pengusaha Bekasi
Sumber :
  • Nur Khavifah/ Tangerang

VIVAnews - Polisi masih mendalami hasil pemeriksaan terhadap pelaku pembunuh pengusaha jual-beli komputer asal Bekasi, Imam A Syafei. Kepada penyidik, TDA alias D, mengaku membunuh Imam karena sakit hati.

Guru dan IRT Jadi Korban Pinjol Ilegal Terbanyak, OJK: Cek Legalitas dan Logis Sebelum Pinjam

Menurut sumber VIVAnews di Polda Metro Jaya, D sakit hati karena tidak menerima bayaran sesuai tender komputer bekas. "Pelaku juga berencana menguras uang korban yang berada di ATM setelah korban dibunuh," kata sumber itu, Kamis 21 Maret 2013

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, juga mengatakan, Imam dan D saling kenal dan merupakan rekan bisnis. Sebelum dibunuh, Imam diberitahu tersangka ada bazar murah komputer.

Tetapi, ternyata kabar itu bohong belaka. Mereka berjalan tidak ada tujuan sampai masuk tol, dan dalam perjalanan itulah leher Imam dijerat yang membuatnya meninggal dunia. Dalam perjalanan, Imam dipindahkan ke bagian belakang mobil, diikat kemudian di lakban. "Karena memang tidak ada tujuan, masuk ke jalan tol ke bandara, akhirnya berpikiran berhenti di bandara saja, kemudian mayatnya ditinggal," kata Rikwanto.

Dalam pembunuhan ini, polisi sudah menangkap tiga pelaku, yakni TDA alias D dan W alias E. Keduanya rekan bisnis Imam. Sedangkan satu pelaku, AK diduga sebagai penadah.

Jasad Imam ditemukan di bangku belakang mobilnya Suzuki Grand Vitara di area parkir terminal IC Bandara Soekarno-Hatta Selasa 19 Maret 2013 pukul 01.00 dini hari. Berdasarkan olah TKP, diketahui mayat ditemukan dalam kondisi tertelungkup dengan muka dilakban dan tangan serta kaki diikat. Korban ternyata dicekik dengan kawat kopling. Di leher korban ada bekas jeratan kawat kopling dan ban dalam.

Imam hilang sejak Sabtu, 16 Maret 2013, tepat di hari ulang tahunnya yang ke-31. Imam sempat menelepon Taruji (40), salah satu karyawannya. Tapi, tidak ada suara apapun di ujung telepon.

Merasa curiga, Taruji kemudian merekam suara ribut-ribut yang terdengar dari telepon korban. Samar-samar, percakapan dalam situasi tegang itu berlangsung sekitar 25 menit. Diperkirakan ada empat orang lebih yang terlibat dalam percakapan yang dibumbui ancaman pembunuhan. Suara salah seorang lelaki, yang diperkirakan adalah Imam, berulang kali meminta maaf agar tidak dianiaya.

"Ya ya ya... sudah, dia minta maaf. Elo nggak pernah ngelakuin ini. Dengerin, jadi setelah ini, dia datang dan elo SMS janji sama gua. Jemput gua di kawasan di pintu masuk, elo jemput gua dalam kondisi begini," begitu antara suara yang terdengar dari telepon Imam. Dan tak lama kemudian, tedengar suara Imam mengerang kesakitan dan menjerit minta tolong.

Kasus ini terungkap setelah polisi melacak D yang mengambil uang di ATM Imam. Setelah ditelusuri, ternyata pelaku berada di Kuningan, Jawa Barat. D langsung dibekuk di sana. Dari D diperoleh keterangan bahwa dia tidak sendirian melakukan pembunuhan sadis ini. Penyidik akhirnya menemukan W yang diduga sebagai eksekutor. (umi)

Rendahnya Literasi Keuangan Picu Meningkatnya Korban Pinjol Ilegal
Sistem Tata Surya.

NASA Sebut Ada Lebih dari 5.000 Planet di Luar Tata Surya, Begini Penjelasannya

 NASA telah mengumumkan keberadaan lebih dari 5.000 planet di luar Tata Surya kita, secara tepatnya 5.005 planet, yang sekarang tercatat dalam arsip eksoplanet mereka.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024